Perajin Batik Lokal Makin Jadi Raja di Negeri Sendiri

Minggu 03-10-2021,07:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

HARI Batik Nasional, masyarakat diminta jangan sekadar menjadikan batik sebagai seremoni atau simbol semata. Sebab batik merupakan warisan budaya nasional.

Perajin dan penjual baju di sabuk industri batik seperti Pekalongan dan Cirebon makin banyak yang memanfaatkan platform online sebagai pemasaran batik. Salah satunya Batik King Projo.

“Pada 2018, saya mulai berjualan di platform eCommerce dan sejak itu penjualan saya meningkat karena bisa berekspansi dengan mendapatkan pembeli serta reseller dari luar Pulau Jawa,” kata pemilik Batik King Projo

M. Badrul Falah dalam keterangan resmi Lazada, Jumat (1/10).

Ia ingin mengembalikan ruh batik melalui batik tulis. Ia juga selalu berusaha untuk kreatif dan mengikuti tren kekinian misalnya dengan membuat tas, masker hingga sepatu bermotif batik.

“Melalui produk-produk yang bisa dipakai seluruh lapisan masyarakat, saya ingin anak-anak muda bisa lebih mencintai batik dan memakai batik dengan bangga,” katanya.

Menurutnya tidak dipungkiri, sejak lama batik dikonotasikan sebagai busana untuk acara-acara formal. Kebanggaan terhadap batik semakin tinggi dan dipastikan akan ada dalam setiap lemari pakaian di Indonesia. Rasa bangga terhadap warisan budaya bangsa ini dapat didorong agar lebih kuat dengan ketersediaan ragam pilihan motif, desain, tipe serta fashion item batik yang mudah diperoleh oleh siapapun dari manapun.

2

Lazada mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia sejak diluncurkan pada bulan Mei 2020 yang lalu. SVP, Seller Operations, Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro,mengatakan penobatan UNESCO merupakan wujud apresiasi dunia terhadap budaya Batik Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun dan merupakan bagian dari kekayaan bangsa Indonesia.

“Kita bisa melihat meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap batik juga menciptakan peluang bisnis yang lebih besar bagi para penjual dan produsen batik di Indonesia,” kata Haikal.

“Oleh karena itu, kami terus berupaya mendukung para perajin dan penjual batik di Indonesia untuk go digital dan memperluas pasarnya. Bahkan dalam periode Maret 2020-Juli 2021, Lazada mencatat pertumbuhan jumlah seller secara signifikan di sentra produksi batik di kota Pekalongan dan Cirebon. Sebagai dua kota yang terkenal akan batiknya, Pekalongan mengalami peningkatan jumlah seller sebanyak lebih dari 7 kali lipat, sedangkan Cirebon meningkat sekitar 8 kali lipat,” kata Haikal.(jp)

Tags :
Kategori :

Terkait