CIREBON – Manajemen PT PG Rajawali II sebagai pengelola PG Jatitujuh menyesalkan terjadinya penyerangan terhadap mitra petani tebu oleh sekelompok orang pada, Senin, 4 Oktober 2021, di Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Indramayu.
Hal tersebut diungkapkan Direktur PT PG Rajawali II, Ardian Wijanarko dalam press release yang diterima radarcirebon.com, Rabu (6/10/2021).
Dia sangat menyayangkan atas terjadinya peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya dua korban jiwa dari pihak petani tebu tersebut.
Pasalnya, petani tebu merupakan salah satu mitra strategis yang berpengaruh terhadap kelangsungan produksi pabrik gula.
Ia berharap peristiwa tersebut tidak mengganggu jalannya pola dan hubungan kemitraan yang telah dijalin dengan masyarakat sekitar dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Duka cita yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Tentunya kami sangat menyayangkan terjadinya penyerangan terhadap mitra petani tebu di wilayah HGU Jatitujuh,” katanya.
Kedepannya, Ardian berharap peristiwa ini tidak terulang kembali. Mengingat para petani tebu rakyat di wilayah tersebut merupakan binaan dari PG Jatitujuh.
Mereka juga telah banyak berkontribusi memasok bahan baku tebu untuk menjaga keberlangsungan produksi gula.
Ardian mempercayakan kepada penegak hukum untuk memproses kasus ini lebih lanjut.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Diisukan Disebut dalam Pandora Papers, Jubir Luhut Panjaitan Beri Penjelasan Begini
- Wajah Predator Seks Asal Jabar Reynhard Sinaga Babak Belur, Bukan Dipukuli Polisi Manchester, Tapi…