Tertibkan Lapak Permanen di Masjid Sang Cipta Rasa

Minggu 17-10-2021,15:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PEDAGANG kaki lima (PKL) yang mendirikan lapak permanen di sekitaran Masjid Agung Sang Cipta Rasa diminta kesadarannya membongkar. Pasalnya  membuat tampilan masjid menjadi kumuh dan kurang sedap dipandang.

Koordinator keamanan area Alun-alun Kasepuhan Subagja menjelaskan, pada prinsipnya semua masyarakat Kota Cirebon wajib merawat dan menjaga kelestarian keraton Kasepuhan dan Masjid Agung.  “Karena ikon Kota Cirebon dan salah satu tempat yang didatangi oleh peziarah dari luar kota bahkan luar negeri. Maka dari itu, untuk menata kebersihan dan penataan sekitar harus rapih,” ujarnya.

Ia mengamati ternyata di sekitaran Masjid Agung Sang Cipta Rasa banyak pedagang yang membuat lapak permanen, bahkan posisinya mepet atau menempel dengan tembok pagar keliling masjid.

Kondisi ini jika dibiarkan, selain akan mengganggu estetika masjid, juga dikhawatirkan akan merusak orisinalitas tembok pagar keliling yang memiliki nilai sejarah. “Kalau penataan tidak baik, tidak rapih, PKL yang lapaknya permanen menumpuk akan mengubah citra di sekitar Masjid Agung,” tuturnya.

Sehingga, Subagja mengingatkan yang lapaknya permanen harus dibongkar semua, terutama yang menempel dengan dinding pagar. Upaya imbauan tahap awal ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masing-masing.

Bahkan, ke depannya berharap agar seluruh pedagang di sekitar masjid dapat menggunakan gerobak dorong. “Kalaupun ingin menyediakan lapak untuk melayani makan dan minum pengunjung. harus yang tidak permanen. Seperti misalnya dengan tenda yang bisa dibongkar pasang. Ini diharapkan berlaku bagi semua pedagang tanpa kecuali, karena kewajiban dan harus ada kesadaran untuk melestarikan bangunan warisan leluhur yang sangat bersejarah ini, bukan malah memperkeruh,” katanya. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait