CIREBON - Keraton Kanoman memiliki salah satu ikon yang hanya dibuka setahun sekali saat Muludan, yakni Lawang Siblawong.
Bangunan ini, merupakan simbolisasi pintu menuju alam yang berbeda. Lokasinya persis di samping Siti Inggil, atau akan dilewati ketika melaksanakan Pelal Panjang Jimat.
Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina menjelaskan, di sekitar pintu ini, sebenarnya bisa dilewati karena di bagian sampingnya tidak dipagar.
Namun pintu itu, lebih kepada simbolisasi dan transformasi menuju kepada hal yang lebih baik.
\"Di sebelahnya itu tidak tertutup, bukan tembok. Diperuntukan bagi orang yang lewat,\" kata Arimbi, kepada radarcirebon.com, Selasa (19/10/2021).
Dijelaskan, pintu itu juga menjadi perlambang dari transformasi dari dunia manusia ke dunia yang lebih baik.
\"Memang hanya dibuka satu tahun sekali saat panjang jimat,\" tuturnya.
Dijelaskan Arimbi, dari acara Panjang Jimat diharapkan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW. Karenanya, pintu itu diibaratkan portal.
\"Ibaratnya itu pembatas antara kita saat ini yang penuh dengan debu, ketika sudah mendapatkan syafaat menjadi lebih baik,\" katanya.
Pada prosesi Panjang Jimat, sambung Arimbi, Lawang Siblawong akan dibuka setelah Ashar. Atau tepatnya saat proses Panjang Mios. Dan hanya berlangsung singkat, setelah itu ditutup lagi.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Sebelum Panjang Jimat, Keraton Kanoman Laksanakan Tradisi Panjang Mios
- Motor Pakai Plat E 7460 AN, Ternyata Melanggar, Begini Kode Angka Plat Nomor yang Benar di Cirebon