DP3APPKB Berdayakan Perempuan lewat Keterampilan Tata Boga

Rabu 27-10-2021,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON - Dalam rangka memberdayakan perempuan hingga menjadi lebih tangguh dan mandiri, khususnya membantu ekonomi keluarga, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon menggelar  pelatihan keterampilan tata boga.

Kepala DP3APPKB, Suwarso Budi Winarno menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan advokasi kebijakan dan pendampingan Pengarusutamaan Gender (PUG), termasuk Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) melalui pelatihan keterampilan tata boga bagi perempuan yang mengalami kekerasan di Kota Cirebon tahun 2021. Tujuannya, berupaya melindungi perempuan untuk mewujudkan sosok berkualitas, mandiri dan berkepribadian, meningkatkan peran dalam semua aspek pembangunan, serta ikut berperan dalam menurunkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Budi menjelaskan, kegiatan advokasi kebijakan dan pendampingan PUG, termasuk PPRG, merupakan kegiatan pemberdayaan perempuan yang pernah mengalami kekerasan. Ini merupakan kegiatan lanjutan setelah  mendapat layanan pengaduan dan pendampingan kasus yang dialami.

Pemberdayaan perempuan, masih kata Budi, adalah upaya meningkatkan kemampuan perempuan untuk memeroleh akses terhadap berbagai sumber daya. Termasuk sumber daya ekonomi, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan, berpartisipasi  aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Baik dalam keluarga, dan masyarakat. Oleh karenanya, pemberdayaan perempuan tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakat.

“Melalui kegiatan pelatihan tata boga, para peserta diberdayakan kemampuannnya dalam keterampilan kecakapan hidup, agar dapat membuka potensi bisnis kreatif yang dapat meningkatkan diri dan keluarganya,” harap Budi.

“Pandemi Covid-19 telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Tidak terkecuali aspek ekonomi. Akibatnya, keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi semakin meningkat. Karena kepala keluarga kehilangan pekerjaan, maka akan meningkatkan stres dalam keluarga. Di antara anggotanya bisa menjadi pemicu tindakan kekerasan dalam rumah tangga,” bebernya.

Pihaknya menerangkan, di bidang ekonomi, sejalan dengan lima arahan presiden dalam perlindungan perempuan dan perlindungan anak. Yaitu peningkatan pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan,  peningkatan peran ibu dalam pendidikan anak, penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta penurunan pekerja anak dan pencegahan perkawinan anak.

2

Untuk itu, masih kata Budi, pemberdayaan ekonomi melalui berbagai pelatihan kecakapan hidup menjadi salah satu alternatif mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Di mana, kekerasan dalam rumah tangga sebagian besar korbannya adalah perempuan. (abd/adv)

Tags :
Kategori :

Terkait