Disparbud Jabar Tawarkan Dua Destinasi Wisata

Minggu 31-10-2021,02:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KEPALA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik menawarkan sejumlah potensi investasi dalam ajang Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan tahun ini di Uni Emirat Arab (UEA).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Dedi Taufik menawarkan sejumlah potensi investasi dalam ajang Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan tahun ini di Uni Emirat Arab (UEA).

Di antara banyaknya potensi yang dimiliki, pihaknya pun menawarkan investasi terhadap dua proyek, yakni West Java Creative Market dan Ciater Tourism Area.

\"Ciater itu kurang lebih nilai investasinya Rp1,3 triliun, sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, karena serapan tenaga kerjanya bisa banyak dan transaksi ekonominya pun tinggi,\" ucap Dedi, Sabtu (30/10).

Dedi juga menjelaskan, mengenai potensi ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya, Provinsi Jabar menjadi salah satu wilayah favorit wisatawan.

Sebab, Provinsi Jabar memiliki destinasi pariwisata berbasis alam dari mulai gunung, air terjun, hingga pantai.

\"Jawa Barat punya pantai di Pangandaran, lalu ada Kawah Putih, Tangkuban Parahu. Lalu, ada pula destinasi buatan seperti taman hiburan, taman safari atau Jatiluhur,\" katanya dilansir dari kantor berita RMOJabar.

2

\"Masih banyak lagi, termasuk budayanya juga. Ada Desa Ciptagelar, tari topeng, angklung. Belum lagi kalau berbicara tentang kuliner. Ini sangat diminati oleh wisatawan, termasuk produk kreatif yang dihasilkan warga Jawa Barat,\" tambahnya.

Karena itu, pihaknya pun optimis, upaya untuk menggeliatkan perekonomian di tengah pandemi akan membuahkan hasil menjaring investor.

\"Kami optimistis bisa menjaring investor dari timur tengah. Berhubungan atau tidak, ada momentum tren bisnis yang naik antara Jabar dan UEA,\" ungkapnya.

Pernyataan itu didasarkan pada data periode Januari-Juli 2021, ekspor Jawa Barat ke UEA menunjukan kenaikan 40,1 persen dibanding periode yang sama 2020 lalu.

Selain itu, kinerja ekspor non migas di Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 37.54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.

Disamping itu, Dedi mengaku jika pandemi Covid-19 berpengaruh signifikan dengan penurunan kunjungan wisatawan karena berbagai kebijakan untuk sektor kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Berdasarkan data, pada tahun 2019 kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 3,6 juta orang. Sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 64 juta jiwa.

Namun di sepanjang tahun 2020 tercatat, kunjungan wisatawan nusantara 31 ribu jiwa, sedangkan wisatawan nusantara berada di kisaran 35 juta jiwa.

Tags :
Kategori :

Terkait