TALIBAN mengumumkan akan melarang penggunaan mata uang asing di Afghanistan dengan menumpuknya masalah ekonomi di sana.
Hal itu diumumkan oleh jurubicara Taliban pada Selasa (2/11), seperti dikutip kantor berita Politik RMOL.
\"Situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara mengharuskan semua warga Afghanistan menggunakan mata uang Afghanistan dalam setiap perdagangan mereka,\" kata jurubicara tersebut.
Afghanistan, yang telah lama bergantung pada bantuan asing, mengalami krisis parah setelah Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus.
Seiring dengan meningkatnya kekhawatiran dunia terhadap pemerintahan Taliban, bantuan untuk Afghanistan dibekukan oleh banyak pihak. Akibatnya Afghanistan menghadapi krisis ekonomi
Selama ini, penduduk secara luas menggunakan dolar AS sebagai alat perdagangan dan pembayaran, serta mata uang negara-negara tetangga, seperti Rupee Pakistan.(*)