PERTENGKARAN hebat meletus antara China dan Sri Lanka yang dipicu oleh pupuk. Sri Lanka yang merupakan pengimpor pupuk China baru-baru ini telah menghentikan pembeliannya dan memblokir produk buatan negeri tirai bambu itu.
Semua berawal ketika Layanan Karantina Tumbuhan Nasional Sri Lanka menemukan dua sampel pupuk China telah terkontaminasi dengan bakteri berbahaya.
Dikutip dari kantor berita Politik RMOL Akibatnya, Sri Lanka menghentikan kesepakatan pembelian pupuk senilai 42 juta dolar AS dari China. Pengadilan tinggi Sri Lanka juga melarang pembayaran ke Qingdao Seawin Biotech Group.
Kemudian pada Oktober, Sri Lanka melarang kapal China membawa pupuk organik. Otoritas juga mengeluarkan perintah untuk mencegah pembongkaran pupuk China di pelabuhan mana pun karena kekhawatiran bahwa penggunaan pupuk akan menyebabkan kontaminasi tanah dan tanaman negara.
Sebagai balasan, Kedutaan Besar China di Kolombo mengumumkan bahwa Beijing telah memasukkan bank Sri Lanka ke daftar hitam.
Kedubes China juga mengeluarkan pernyataan yang memberikan dukungan kepada perusahaannya.
Kementerian Perdagangan China menyebut langkah Sri Lanka telah menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan China.
Dikutip dari India Narrative, insiden tersebut membuat Sri Lanka mencari pemasok pupuk lain untuk memenuhi kebutuhannya, salah satunya dari India. Sri Lanka dilaporkan telah mengimpor 3,1 juta liter pupuk cair Nano Nitrogen berkualitas tinggi dari India.
India sendiri menjadi penerima manfaat utama dari perselisihan antara Sri Lanka dan China yang bukan kali ini terjadi. Baru-baru ini Kolombo memberikan kesepakatan pelabuhan kepada Grup Adani.
Ini menunjukkan upaya Sri Lanka untuk meningkatkan hubungan perjalanan, perdagangan dan pertahanannya dengan India melalui kunjungan tingkat tinggi oleh kedua belah pihak.(*)