JAKARTA - Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait tudingan bisnis tes PCR yang dialamatkan kepada dirinya.
Luhut mengungkapkan, langkah yang ditempuh bersama beberapa pengusaha adalah upaya kemanusiaan dan tidak pernah ada keuntungan.
“Di awal (pandemic) PCR itu Rp5 juta. Hasilnya seminggu baru keluar. Di situ berusaha mencari jalan keluar. Ada yang ke Rochee, dan ke negara lain,” kata Luhut, Rabu (10/11/2021).
Dia juga menyayangkan adanya tuduhan mengambil keuntungan. Padahal sama sekali tidak ada.
“Bisa diaudit. Sangat bisa diaudit. Biar jangan ada dusta diantara kita,” tegasnya, seperti dikutip dari wawancara di Kanal Deddy Corbuzier.
\"Silakan diaudit. Ada nggak saya terima deviden?\" imbuh dia.
Saat itu, ada sedikitnya 8 perusahaan yang bekerja sama untuk penanganan covid-19.
Termasuk di dalamnya, Adaro, Indika Energy, dan beberapa perusahaan lainnya. Kenapa berbentuk perusahaan?
Luhur menjelaskan, bentuknya memang harus lembaga usaha, bukan yayasan. Supaya lembaga ini bisa sustainable dan mandiri.
Adapun keuntungan perusahaan, 51 persen kembali disumbangkan untuk keperluan penanganan covid-19.
“Mereka nggak mencari untung, nggak cari duit dari sini. Ini peanut (kacang) lah buat mereka,” tegasnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Saksi Perampokan Kantor Yakult Cabang Cirebon Buka Suara, Sempat Disekap, Begini Katanya
- Abu Janda Menikah, Hendropriyono Jadi Saksi
- Pemeran Video Wikwik Pelajar SMK Berpeluang Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi