Pakar Beijing Sebut Biden Bermuka Dua, Karena Sering Bikin Bingung dengan Pernyataannya

Jumat 19-11-2021,00:03 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PERNYATAAN Presiden AS Joe Biden yang berbeda-beda mengenai sikapnya terhadap Taiwan kembali melahirkan kebingungan. Biden yang sering mengisyaratkan sikapnya yang pro terhadap kemerdekaan Taiwan, membuat kejutan saat berbicara dengan Presiden Xi Jinping pada pertemuan virtual Senin (14/11) waktu Washington, di mana ia jelas-jelas menegaskan  bahwa ia mengakui kebijakan \'Satu China\' dan tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.  

Namun, hanya selang satu hari setelahnya, dalam penampilan publik pertamanya pada Selasa (15/12), ia membuat pernyataan ambigu terkait masalah Taiwan. Ia mengatakan bahwa Taiwan bisa membuat keputusannya sendiri, dan bahwa pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu independen.

\"Kami mendorong mereka untuk melakukan persis apa yang diminta oleh Undang-Undang Taiwan. Itu yang sedang kami lakukan. Biarkan mereka (Taiwan) mengambil keputusan,\" kata Biden.

Tak lama ia mengklarifikasi pernyataannya itu. “Saya mengatakan bahwa \'mereka\' (Taiwan) harus memutuskan, bukan \'kami\'. Kami tidak mendorong kemerdekaan,” ujarnya.

Pernyataan ambigu Biden tersebut memicu interpretasi di media Taiwan.

Menanggapi itu, para ahli di Beijing mengatakan bahwa China harus sangat waspada tentang ketidakpastian yang tertanam dalam berbagai pernyataan AS yang kontradiktif, dan bersiap untuk menanggapi situasi yang tidak terduga dan untuk menyelesaikan permasalahan Taiwan dengan tegas bila diperlukan.

2

“Isi pertemuan Xi-Biden terkait Taiwan cukup jelas. Pemerintah AS telah lama menegaskan kembali posisinya bahwa mereka tidak mendukung pemisahan diri Taiwan. Kami memperingatkan otoritas DPP dan separatis bahwa mereka tidak akan pernah berhasil mencari pemisahan diri oleh kekuatan eksternal,\" kata Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara, seperti dikutip dari kantor berita Politik RMOL, Kamis (17/11).

\"Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap provokasi, paksaan atau bahkan melintasi garis merah,\" kata Zhu.

Wang Jianmin, pakar lintas selat senior di Universitas Normal Minnan memahami intepretasi media Taiwan soal pernyataan Biden yang membingungkan.

\"Adalah normal bagi media Taiwan untuk menafsirkan dan bahkan salah menafsirkan pernyataan ini untuk kepentingan mereka,\" kata Wang.

\"Tidak peduli apa sikap mereka, itu tidak mengubah fakta bahwa Taiwan bukan negara berdaulat dan tidak memiliki status berdaulat,\" lanjutnya.

Beberapa ahli menunjukkan bahwa pernyataan ambigu Biden adalah sinyal berbahaya dan mencerminkan kelanjutan strategi AS menggunakan Taiwan untuk menahan China.

\"Tidak perlu menganalisis arti kata demi kata-nya Biden,\" kata Lu Xiang, seorang peneliti di Chinese Academy of Social Sciences.

\"Diketahui bahwa Biden tidak pandai berbicara. Sejak menjabat, dia telah mengucapkan segala macam kata dan ekspresi aneh. Pernyataan lain yang membingungkan dan tidak jelas tidak mengejutkan,\" kata pakar itu.

Tags :
Kategori :

Terkait