BANDUNG - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) masuk tiga terbaik sebagai Tim Pembina Provinsi dalam Swasta Saba Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2021 bersama Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Selain itu, Pemdaprov Jabar juga mendapatkan kebanggaan melalui prestasi yang diraih oleh lima kabupaten/kota di Jawa Barat yang berhasil mendapatkan penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional tahun 2021.
Lima kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Sukabumi meraih Swasti Saba Wistara dengan 7 tatanan (tertinggi), Kabupaten Sumedang meraih Swasti Saba Wiwerda dengan 4 tatanan, Kabupaten Bandung, Kabupaten Majalengka dan Kota Sukabumi meraih Swasti Saba Padapa dengan 2 tatanan wajib.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi, penghargaan ini diperoleh setelah memenuhi persyaratan yakni persentase cakupan Stop Buang Air Besar Sembarangan minimal 60 persen.
Tahapan penting lainnya, berhasil lolos verifikasi dokumen dan lapangan oleh Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat Pusat.
“Jawa Barat melalui proses pembinaan, pendampingan dan penguatan berhasil menghantar sebanyak tujuh belas kabupaten/kota yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti penghargaan Swasti Saba yang dokumen secara google drive mekanisme digital dikirimkan akhir Mei kemarin,\" ucapnya.
“Apresiasi dan terima kasih diucapkan atas semangat, komitmen dan kerja kolaborasi tim pembina serta forum kabupaten/kota sehat. Penganugerahan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat ini bukan ajang lomba, namun penghargaan jadi kita fokus pada proses upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tambahnya.
Nina menabahkan, penghargaan ini menjadi bukti nyata kesungguhan dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk terus meningkatkan tatanan kawasan Kabupaten/Kota Sehat.
“Tujuan akhirnya tentu meningkatkan dan menjamin kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh warga Jawa Barat,” kata Nina.
Anugerah Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat merupakan bentuk apresiasi penghargaan Pemerintah Pusat. Di mana Kementerian Kesehatan sebagai pembina teknis dan Kementerian Dalam Negeri sebagai pembina umum dan tim terdiri atas kementerian lainnya yang terkait.
Penghargaan ini diberikan kepada Kabupaten/Kota yang memiliki komitmen dan capaian dalam tatanan kawasan sehat yang mencakup kesiapan pemukiman, sarana dan prasarana umum, masyarakat sehat yang mandiri, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan sosial yang sehat, sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi, serta industri dan perkantoran sehat.
Pengelolaan tatanan wilayah seperti sarana prasarana, pelayanan publik, sektor perekonomian, pendidikan,dan lainnya menjadi bagian penting dan saling terkait dalam mendukung wilayah dan mutu kesehatan warga yang baik.
Upaya peningkatan kesehatan menjadi tanggung jawab bersama dalam kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan visi Jawa Barat Juara Lahir Batin yang dicapai melalui kolaborasi dan inovasi seluruh warga Jawa Barat.
Kerja keras untuk mewujudkan kabupaten/kota sehat harus diawali komitmen terhadap pemenuhan lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat.
Aspek penting lainnya adalah peningkatan kemampuan teknologi informasi berupa digitalisasi data dan ini sejalan dengan semangat Jawa Barat Digital untuk mewujudkan Jabar Satu Data. (jun)