CIREBON – BRI Kantor Cabang Cirebon Kartini menunaikan program tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan menyerahkan satu unit bus senilai Rp782 juta kepada civitas pendidikan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jumat (26/11).
Secara simbolis penyerahan dilakukan Regional Consumer Banking Head/Regional Office BRI Bandung Rudy Trilaksono kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dr H Sumanta Hasyim MAg. Bus dengan warna dasar putih ini berkapasitas 32 penumpang. Pemimpin Cabang BRI Cirebon Kartini, Yerri Chandra mengungkapkan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon merupakan salah satu nasabah inti dari BRI Cirebon Kartini.
\"Sehingga kita melihat bahwa bus ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya civitas akademika di IAIN,\" tutur Yerri.
Penyerahan unit bus yang dilengkapi fasilitas Air Conditioner (AC) dan televisi ini sesuai permohonan dari IAIN Cirebon. Dan merupakan unit baru. Kesempatan Jumat kemarin juga sekaligus diserahkan surat-surat kendaraan dan surat hasil uji kendaraan (KIR). Sehingga bus tersebut layak dan siap untuk digunakan.
\"Jadi benar-benar bus baru, rangka dan karoserinya baru semua. Dan saya yakin akan sangat bermanfaat bagi akademika di IAIN,\" ujar Yerri. Ke depan dia berharap kerjasama dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon terus meningkat. Terjalin dengan baik.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dr H Sumanta Hasyim MAg, berterimakasih dan mengapresiasi BRI yang telah memberikan CSR kepedulian terhadap IAIN Cirebon. Dikatakan, bus tentu akan sangat bermanfaat. Dan digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian. Melaksanakan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Baik oleh dosen, mahasiswa, atau karyawan.
\"Tentu saja dengan dijalinnya hubungan baik dengan pihak BRI, ini akan memunculkan suatu program yang simbiosis mutualism, saling menguntungkan. Kita bergerak di bidang pendidikan yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Di antaranya adalah BRI,\" kata Sumanta.
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dimaksud contohnya pengabdian mahasiswa melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saat KKN para mahasiswa biasanya dikirim/bertugas di pelosok desa. Bahkan hingga ke luar kota. Sehingga membutuhkan transportasi yang layak. Transportasi yang ada selama ini, imbuh rektor, kurang memadai. Sehingga kampus harus melakukan sewa kendaraan untuk mengantar para mahasiswa sampai ke tempat tujuan KKN.
Sumanta menyebut fasilitas bus sudah representatif. Sesuai standar kelayakan untuk melakukan perjalanan jarak jauh. \"Dan ini luar biasa, bukan hanya kendaraannya. Tapi softwarenya sudah kita pegang. Ada STNK, KIR. Jadi kita sudah siap tancap gas untuk melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. (ade/adv)