JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman kembali menjadi sorotan. Setelah sejumlah pernyataannya yang kontroversial saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube podcast close the door Deddy Corbuzier.
Bahkan, sebelum itu, Jenderal Dudung kerap diserang oleh kelompok 212, karena menurunkan sejumlah baliho Rizieq Shihab saat masih menjadi Pangdam Jaya.
Akibatnya, pria yang punya leluhur dari Cirebon ini kerap dituding tidak cinta Islam.
Namun, tak banyak yang tahu, jika Jenderal yang pernah menjadi loper koran saat sekolah di Bandung ini, ternyata pernah mengislamkan 150 orang.
Hal itu diungkapkan oleh Habib Husein bin Hasyim bin Toha Baagil. Melalui kanal Youtube Santri Tuban yang dikutip dari FIN pada Kamis (2/12/2021), Habib Husein Baagil menyaksikan dan mendengar sendiri pengakuan orang-orang asal Timor Leste.
“Beliau (Dudung Abdurachman, Red) di sela-sela kunjungannya, ada lima orang dari Timor Timur yang mendatangi. Mereka bilang, mohon izin Bapak KSAD, saya anak-anaknya Bapak KSAD. Kaget saya. Ini kan orang Timor Timur,” ujar Habib Husein Baagil.
Dia melihat sendiri kelima orang asal Timor Leste tersebut mengenal Dudung dengan baik. “Saya melihatnya mereka ini nonmuslim. Lalu, saya tanya, Anda siapa? Salah satu di antara mereka menjawab, saya anak-anaknya Pak Dudung,” imbuh Habib Husein Baagil menirukan jawaban mereka.
Lalu, Habib Husein Baagil bertanya lagi. ” Lho kok bisa? Mereka kembali menjawab, iya, kami ini satu kampung 150 orang di-Islamkan sama beliau. Sebetulnya, ini hanya untuk konsumsi pribadi. Bukan konsumsi publik. Tapi perlu saya sampaikan. Karena banyaknya cercaan kepada beliau. Dan saya adalah saksi hidup. Mata dan kepala saya melihat langsung,” papar tokoh asal Tuban, Jawa Timur ini.
Selanjutnya, Habib Husein Baagil bertanya ke jamaah yang ikut dalam pengajiannya. “Anda pernah mengislamkan sampai 100 orang? Saya saja belum sampai segitu. Apa yang sudah Anda perbuat untuk Islam? Kadang kalian sukanya mencaci maki orang,” tegas Habib Husein Baagil.
Tak hanya itu. Dari setiap kota yang disinggahinya, Habib Husein Baagil juga baru tahu Dudung memiliki 100 sampai 200 anak yatim.
“Lebih dari 1.000 anak yatim yang Pak Dudung asuh sejak pangkatnya masih letnan dua sampai sekarang jenderal bintang empat. Ribuan anak yatim dinafkahi langsung dari hasilnya beliau,” urainya.
Dikatakan, tidak banyak orang yang seperti itu. Habib Husein Baagil meminta setiap orang tidak berburuk sangka kepada orang lain.
“Karena itu, biasakan hidup ini jadi hamba. Jangan jadi Tuhan. Urusan Allah SWT itu mengoreksi, mengadili dan memvonis kesalahan manusia. Itu urusannnya Allah SWT. Bukan malaikat. Raqib dan Atid pun tidak mengerti apa manusia itu ikhlas atau tidak. Hanya Allah SWT yang tahu. Tapi kadang manusia bisa memvonis,” lanjutnya.
Dia mengaku tahu banyak perjalanan hidup Dudung. Namun, Habib Husein Baagil menyebut tidak mungkin dirinya membuka satu persatu. Ia mencontohkan bagaimana Dudung membela ketika umat muslim di Poso dibantai.
“Apakah Anda tahu? Pernyataan saya Ini bukan saja untuk jamaah di masjid ini ya. Tapi juga untuk orang-orang yang berada di luar, yang menyimak secara online. Ketika terjadi pembantaian di Poso, anak-anak kecil, orang tua, kakek dan nenek dikepung. Siapa yang berani mempertaruhkan nyawanya menyelamatkan mereka? Ya Pak Dudung, saat masih menjabat Wadanyon di sana. Ini yang cerita bukan beliau, tapi orang lain,” terangnya.