KUNINGAN - Setelah dilakukan rehabilitasi terhadap Elang Jawa yang diperoleh dari warga, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) berencana melepaskan burung yang mirip lambang negara itu pada 19 Oktober mendatang. Pelepasan burung ini sekaligus peringatan Ultah TNGC. Menurut Pengendali Ekosistem Hutan BTNGC Mufti Ginanjar, Elang Jawa yang berjenis kelamin jantan ini perkembangannya sangat bagus. Meski 100 persen belum kembali ke sifat semula, namun dengan sisa waktu ini optimis Elang Jawa akan kembali normal. “Dari hari ke hari perkembangannya bagus. Kami terus memantau bagaimana prilaku hewan itu setiap hari. Pemantauan pun bukan dari dekat namun melalui teropong,” ucap Mufti kemarin, di sela-sela sosialisasi Elang Jawa pada acara car free day (CFD) di depan SMAN I Kuningan, kemarin (6/10). Dikatakan, untuk melatih insting liarnya tempat yang dijadikan rehabilitasi ditutup kain. Sebab, tidak bisa dipungkiri ketika terlalu lama dipelihara manusia Elang Jawa menjadi jinak. “Jujur saya lihat saat ini masih terbilang jinak sebagai bukti ketika didekati masih diam, padahal Elang Jawa yang biasa di alam liar langsung terbang,” tandasnya. Setelah dilepas lanjut dia, bukan berarti tugas terhadap Elang Jawa beres, justru pelepasan merupakan awal dari pekerjaan untuk melestarikan elang. Selama tiga bulan elang akan dipantau. Rencananya sebelum dilepas akan dipasang micro chip. Kemudian juga akan memasang radio transmitter sehingga pergerakan akan terpantau. Dengan alat itu pihaknya bisa memanantau selama tiga bulan apakah berung itu bisa bertahan atau tidak di alam. Bahkan, dengan alat bisa mendeteksi apakah populasi Elang Jawa tinggal lima pasang atau lebih. Mengenai acara sosialisasi ke warga agar menumbuhkembangkan kecintaan kepada hewan yang nyaris punah ini, pihaknya menggelar lokakarya pengelolaan satwa lair di Uniku dengan mengahadirkan pemateri dari dalam dan luar. Terkait sosialisasi responnya sangat bagus dari minggu ke minggu. Banyak warga antusias ingin mengetahui apa itu Elang Jawa. Mereka manganggap bahwa elang itu sama jenis, padahal variannya banyak. Dikatakan, dalam acara Car Free Day BTNGC melakukan aksi sosialisasi mengenai Elang Jawa kepada masyarakat luas. Dalam acara yang digelar di depan SMAN I Kuningan itu pihak BTNGC membagi-bagikan brosur, stiker, pin, buku komik. Bahkan, disediakan boneka elang yang cukup besar sehingga warga bisa berpose dengan elang yang memiliki ciri khas jambul itu. Bukan itu saja, lanjut dia, diberikan pula kuesioner kepada warga mengenai Elang Jawa. Diharapkan dengan berbagai cara seperti ini warga akan peduli kepada hewan berjambul yang populasinya tinggal lima pasang ini. Lebih lanjut diterangkan, hewan ini memang menjadi tantangan bagi TNGC untuk mengembalikan agar populasinnya seperti semula. Tugas ini tidak mudah terlebih hewan yang selalu setia kepada satu pasangan ini hanya bertelor dua tahun sekali. Itu pun lanjut dia, belum tentu telornya bisa menetes. Maka, agar Elang Jawa tetap lestari harus terus menjaga dan melindungi. Kalau tidak ada dukungan dari berbagai pihak tugas BTNGC lebih berat.(mus)
19 Oktober Elang Jawa Bakal Dilepas
Senin 07-10-2013,15:30 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :