Saksi MK Diminta Jangan Takut

Senin 07-10-2013,15:32 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – Proses persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta kaitan dengan sengketa pilkada Kuningan diamati serius oleh Ketua AKPD (Aliansi Kuningan Peduli Demokrasi), Fri Maladi. Termasuk yang erat kaitannya dengan saksi, dia menghimbau agar para saksi jangan takut untuk berkata benar. “Saya mengimbau kepada para saksi untuk berani berkata benar. Katakanlah benar kalau itu benar, dan katakanlah salah kalau itu memang salah. Jangan sampai yang salah jadi benar, dan yang benar jadi salah,” pesan Maladi, kemarin (6/10). Dia merasa yakin masyarakat Kuningan sudah cerdas, terlebih para saksi yang mengenyam pendidikan sarjana atau magister. Tanpa harus diingatkan pun, mereka paham bagaimana harus berkata benar. Jika ternyata muncul intimidasi karena berkata benar, maka hal tersebut bisa dilaporkan ke pihak berwajib. “Kalau saksi memberikan kesaksian yang benar, pihak lain juga jangan marah. Toh sekadar kesaksian, kebenarannya kan nanti hakim yang putuskan,” ujarnya. Kepada saksi yang berniat ingin berbohong atau dipaksa untuk berbohong, Maladi mengingatkan bahwa itu dosa besar. Memberikan pembelaan terhadap orang yang salah, secara agama dan hukum positif pun tidak dibenarkan. Hati nurani, menurut dia, tidak dapat dibohongi sehingga jangan sampai berlebihan. “Sudah tahu salah, kemudian dianggap benar, itu melawan hati nurani. Ini akan membahayakan saksi itu sendiri kelak baik secara psikologi maupun secara hukum karena dianggap memberikan keterangan palsu,” tandasnya. Dengan memberikan kesaksian yang tidak benar, maka jelas membiarkan demokrasi rusak dan kotor. Tindakan seperti itu, menurut dia, sama saja membiarkan kerusakan yang akan datang. Anak cucu selaku generasi penerus bangsa akan mendapatkan warisan demokrasi yang kotor. “Lantas manfaat apa yang akan diperoleh dengan mewariskan demokrasi kotor pada generasi penerus? Saya kira wajar kalau mendukung calon, tiap orang juga punya pilihan. Tapi jangan sampai berlebihan dengan mengatakan yang salah malah jadi benar,” ucapnya. Maladi mengakui kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Namun ketika yang salah dibiarkan, dosanya akan terus menerus. Bahkan di dunia pun ia akan mendapatkan kerugian beserta keluarganya dan juga lingkungannya. Cara-cara yang culas dan curang, imbuh Maladi, sudah saatnya ditinggalkan. “Kalau niatan dan tujuannya baik maka akan menghasilkan yang baik pula. Karena kebaikan tidak akan datang kepada yang orang yang buruk. Kita sama-sama mengingatkan saja karena tidak ada manusia seperti malaikat,” pungkasnya. (ded)    

Tags :
Kategori :

Terkait