Imbal Hasil US Treasury Menyusut, Membuat Kilau Emas Semakin Bersinar

Kamis 23-12-2021,12:15 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

HARGA emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD1.801,24 per ounce pada pukul 01.39 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,8 persen menjadi USD1.802,20 per ounce, demikian mengutip laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (22/12/2021) atau Kamis (23/12/2021) dini hari WIB.

Meski analis mengecilkan dampak potensial Omicron, lebih banyak negara mengumumkan pembatasan untuk mengurangi penyebaran varian tersebut, sehingga mengurangi selera investor untuk aset berisiko.

Ada beberapa minat beli dari sedikit kemunduran dalam imbal hasil US Treasury dan dolar, kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals, yang mengaitkan kenaikan tersebut dengan “corrective bounce.”

Kendati ketakutan Omicron mungkin berjalan dengan sendirinya di pasar, itu masih positif bagi emas karena akan memungkinkan pedagang untuk fokus pada hal lainnya, seperti kenaikan inflasi dan kebijakan moneter yang lebih jelas dari Federal Reserve, tutur Wyckoff.

Trend pergerakan harga emas dunia (TradingView)

Indeks Dolar (Indeks DXY) bergerak lebih rendah, meningkatkan daya tarik emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain, dan imbal hasil US Treasury juga menyusut.

Investor juga mempelajari data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika melambat tajam pada kuartal ketiga di tengah lonjakan infeksi Covid-19, meski aktivitas meningkat, menempatkan ekonomi di jalur untuk mencatat kinerja terbaiknya tahun ini sejak 1984.

Tetapi “dengan volume perdagangan yang tipis dan pemain utama menjauh menjelang akhir tahun, pasar emas diperkirakan cenderung berombak,” kata analis Phillip Futures, Avtar Sandu.

Harga perak di pasar spot melesat 1,2 persen menjadi USD22,76 per ounce, platinum melonjak 3,8 persen menjadi USD970,20 per ounce dan paladium melambung 5,8 persen menjadi USD1.896,01 per ounce. (fin)

BACA JUGA:

Tags :
Kategori :

Terkait