CIREBON-Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 berpengaruh besar terhadap sektor perekonomian. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk salah satu sektor usaha yang ikut terdampak pandemi virus Covid-19. Sudah satu setengah tahun lebih keberlangsungan UMKM terus diuji di masa pandemi, mulai dari sulitnya pemasaran hingga menurunnya daya beli masyarakat menjadi problema bagi para pelaku UMKM.
PT PLN (Persero) selaku BUMN yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai penyedia energi listrik, disamping memberikan pelayanan kelistrikan yang optimal baik bagi masyarakat maupun pelanggan, PLN juga turut berpartisipasi dalam mensukseskan program pemerintah dalam Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.
Dukungan PLN untuk membantu UMKM agar dapat segera bangkit dari dampak pandemi Covid-19 diwujudkan dalam Program PLN Peduli sesuai ISO 26000, yaitu Community Involvement & Development (CID) dan dalam upaya mendukung Sustainainable Development Goals (SDGs) Tujuan Nomor 8 yaitu mendukung kegiatan produktif penciptaan kerja yang layak dengan kewirausahaan, kreatifitas, dan inovasi untuk pertumbuhan UMKM.
Salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Cirebon untuk UMKM diberikan kepada Agus Sandi, seorang pengrajin ancak tahu di Desa Gunasari, Kab Sumedang yang memiliki tempat produksi ancak tahu di bawah jalur SUTT 70 kV Parakan – Sumedang Tower 63 – 64. Ancak merupakan wadah untuk menampung tahu, pembuatan ancak tahu ini termasuk ragam usaha kreatif tradisional yang berbahan baku bambu dan kayu.
Bantuan TJSL Pengembangan Usaha Home Industri Pembuatan Ancak Tahu dari PLN dipergunakan Agus Sandi untuk membeli bahan baku produksi. Selain itu ia juga membeli peralatan kerja yang lebih modern untuk meningatkan jumlah produksi ancak tahu miliknya, seperti gergaji mesin dan mesin serut. Selanjutnya untuk menunjang kegiatan produksi menggunakan mesin-mesin tersebut, Agus Sandi juga melakukan pemasangan listrik baru dengan kapasitas daya 1300 VA di tempat produksi ancak tahu.
Setelah hampir 8 bulan berlalu, Selasa (22/12) Agus Sandi yang ditemui Tim TJSL PLN UPT Cirebon di tempat produksinya mengatakan, “Terima kasih PLN. Dengan adanya bantuan dari PLN, semula kami hanya dapat memproduksi ancak tahu 20 buah perhari, setelah mendapat bantuan kini bisa mencapai 50 buah perhari”.
Produksi ancak tahu Agus Sandi kini telah dipasarkan hingga ke Jambi, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Yang lebih membanggakan, dalam kurang lebih 8 bulan Agus Sandi mampu menambah 2 orang tenaga kerja untuk membantu kegiatan produksi ancak tahu miliknya.
Manager UPT Cirebon, Achmad Susilo mengatakan, Bantuan Pengembangan Usaha Home Industri ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai wujud dari kepedulian perusahaan. Terlebih pada saat masa pandemi, bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di bawah jalur SUTT 70 kV Parakan – Sumedang Tower 63 - 64.
Achmad pun turut menghimbau, khususnya kepada masyarakat yang tinggal disekitar instalasi PLN agar dapat bersinergi bersama Tim PLN dalam mengamankan instalasi listrik, khususnya dari ancaman gangguan pohon.
Selama masa pandemi Covid-19, PLN juga memberikan program stimulus untuk UMKM seperti pemberian diskon tarif listrik untuk pelanggan bisnis dan industri kecil dengan daya 450 VA, pembebasan biaya beban/abonemen, serta pembebasan rekening minimum sebesar 50 persen bagi pelanggan industri, bisnis, dan sosial, dan yang terakhir yaitu promo tambah daya untuk UMKM. Dengan adanya bantuan dan stimulus ini, PLN berharap UMKM dapat segera bangkit dan mampu bertahan melewati masa pandemi Covid-19. (ain/adv)
BACA JUGA:
· Pemilihan Ketua Tanfidziyah PBNU Tertunda, Pimpinan Sidang: Yang Tidak Punya Hak Pilih Bisa Keluar
· Hasil Pemungutan Suara Bacalon Ketum PBNU, Yahya Staquf Unggul Jauh dari Said Aqil