Jokowi Resmikan Smelter Nikel di Konawe: Stop Ekspor Bahan Baku Mentah

Senin 27-12-2021,20:30 WIB
Reporter : Junaedi
Editor : Junaedi

KONAWE – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) biji nikel menjadi refonikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Senin siang (27/12/2021).

“Hari ini kita akan segera melihat dan resmikan smelter yang menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1.000.800 ton per tahun. Bayangkan kalau kita hanya mengekspornya dalam bentuk bahan mentah,” kata Jokowi dalam siaran pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Di lokasi Iron Making Plant PT Obsidian Stainless Stell (OSS), Kawasan PT Vertue Dragon Nickel Industrial Park (VDNIP), diketahui memiliki kapasitas produksi lebih dari 1 juta ton per tahun.

Jokowi juga menghargai dan mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry yang akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi fronikel.

“Ini nilai tambahnya meningkat 14 kali. Dan jika dari biji nikel diolah menjadi billet stainless steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat. Sebuah nilai yang tidak sedikit,” ungkap Jokowi.

Presiden menegaskan bahwa Indonesia akan terus berupaya menghentikan ekspor bahan mentah. Serta membangun hilirisasi industri di dalam negeri. Nantinya, ekspor bahan mentah bauksit juga tidak akan diperbolehkan lagi.

“Tahun depan kita akan lanjutkan untuk stop ekspor bahan mentah bauksit. Dan selanjutnya tembaga, selanjutnya emas, selanjutnya timah,” tegasnya.

2

Apalagi menurut Menko Perekonomian, kata Jokowi, perkiraan nilai ekspor stainless Indonesia akan melompat menjadi kurang lebih perkiraan 20,8 miliar Dolar AS dibandingkan biasanya sekitar 1-2 miliar Dolar AS.

“Hilirasi itu sudah betul-betul berjalan di lapangan. Ada yang di Morowali ada yang di Konawe. Ini akan memberikan nilai tambah yang sangat besar sekali. Sekarang kita kerjakan di sini. Nilai tambah di dalam negeri,” jelasnya.

“Selain itu juga, muncul lapangan pekerjaan seperti di sini 27 ribu tenaga kerja yang bisa terrekrut. Belum income untuk Negara pajak. Belum terciptanya lapangan usaha baru,” tambahnya.

Turut mendampingi Presiden RI antara lain, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Sekretaris Kabinet, Menteri Perindustrian, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Kapolri, Gubernur Sulawesi Tenggara, Bupati Konawe, Bupati Morowali Utara, dan Direktur Utama PT Gunbuster Nickel Industry. (jrl)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait