Krisis Politik hingga Kemanusiaan, Myanmar Punya Semua Pemicu Perang Saudara

Kamis 06-01-2022,05:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

SITUASI keamanan di Myanmar saat ini memiliki potensi yang mengarah ke perang saudara. Begitu peringatan yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, menjelang kunjungan Perdana Menteri Hun Sen ke Myanmar.

Hun Sen dijadwalkan untuk mengunjungi Myanmar pada Jumat (7/1) dan Sabtu (8/1), lantaran Kamboja menjabat sebagai Ketua ASEAN untuk tahun 2022.

\"Krisis politik dan keamanan di Myanmar semakin dalam, dan telah menyebabkan (suatu) krisis ekonomi, kesehatan, dan kemanusiaan. Kami merasa bahwa semua yang dibutuhkan untuk perang saudara saat ini ada di atas meja,\" ujar Prak Sokhonn, seperti dikutip AFP.

Selain itu, ia juga menggarisbawahi adanya dua pemerintahan di Myanmar, termasuk beberapa angkatan bersenjata dan gerakan pembangkangan sipil.

Meski begitu, Prak Sokhonn sendiri menolak anggapan bahwa kunjungan Hun Sen mengartikan Kamboja melegitimasi junta. Alih-alih, ia menegaskan, perhatian utama Kamboja adalah memperbaiki situasi di Myanmar.

Menurutnya, kunjungan Hun Sen bertujuan untuk membuka jalan bagi kemajuan, dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog inklusif dan kepercayaan politik di antara semua pihak yang terkait.

\"Upaya akan tetap fokus pada peta jalan perdamaian dan konsensus lima poin yang disepakati oleh para pemimpin ASEAN tahun lalu,\" ujarnya.

Myanmar berada dalam krisis sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada tahun lalu. Sebanyak 1.400 orang meninggal dunia dalam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan keamanan.(rmol)

BACA JUGA:

Tags :
Kategori :

Terkait