Ilmuwan China Ngaku Bersalah, Curi Teknologi Pertanian AS di Tempatnya Bekerja

Sabtu 08-01-2022,09:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

SEBUAH pengakuan bersalah meluncur dari seorang warga China bernama Xiang Haitao, yang didakwa berkonspirasi untuk mencuri rahasia dagang saat dirinya menjadi karyawan di sebuah perusahaan agrokimia Amerika. Pengumuman tersebut disampaikan Departemen Kehakiman AS dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (6/1) waktu setempat.

\"Xiang Haitao (44), berkonspirasi untuk mencuri rahasia dagang dari perusahaan untuk tujuan menguntungkan pemerintah asing, yaitu Republik Rakyat China,\" kata Departemen Kehakiman AS, seperti dikutip dari RT, Jumat (7/1).

Xiang diduga berusaha mencuri rahasia dagang saat bekerja sebagai ilmuwan untuk Monsanto di negara bagian Missouri, tempat perusahaan itu bermarkas.

Setelah Xiang meninggalkan pekerjaannya, dia diduga membeli tiket penerbangan sekali jalan ke China dan pihak berwenang menemukan salinan algoritme \'Nutrient Optimizer\' Monsanto – yang dianggap perusahaan sebagai rahasia dagang – di salah satu perangkat elektroniknya.

Terdakwa mengaku bersalah atas tuduhan minggu ini dan akan menghadapi hukuman 15 tahun penjara serta denda 5 juta dolar. Dia akan divonis pada 7 April 2022.

“Kami tidak dapat mengizinkan warga negara AS atau warga negara asing untuk menyerahkan informasi bisnis yang sensitif kepada pesaing di negara lain,” kata Jaksa AS Sayler Fleming, menyebut kejahatan seperti itu bahaya bagi ekonomi dan keamanan nasional AS.

Asisten Direktur Divisi Kontra Intelijen FBI Alan E. Kohler Jr. buka suara soal vonis tersebut.

2

\"Pekerja Amerika menjadi korban utama ketika musuh, seperti pemerintah China, mencuri teknologi untuk menumbuhkan ekonomi mereka,\" katanya.

“Bukan hanya teknologi militer yang dikembangkan di laboratorium rahasia yang diinginkan musuh; dalam hal ini adalah teknologi pertanian yang digunakan oleh petani Amerika untuk meningkatkan hasil panen,” ujarnya.

Pengakuan bersalah adalah kemenangan terbaru dalam perang Departemen Kehakiman AS atas dugaan campur tangan China.

Bulan lalu, mantan kepala departemen kimia Universitas Harvard juga dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan terkait hubungannya dengan China dan Institut Teknologi Wuhan.(rmol)

BACA JUGA:

·  Tanggapan Orang Tua Siswa Al Azhar, Terkait Sengketa Yayasan Siti Chodijah: Ujug-ujug Datang ke Sini Menguasai

·  Ashanty Positif Covid-19, Karantina di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Tags :
Kategori :

Terkait