CIREBON- Anggota Komisi VI DPR RI Dr Ir HE Herman Khaeron MSi melakukan sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Hotel Grand Tryas, Jumat (26/11/2021). Dilaksanakan bersama para kuwu di Kabupaten Cirebon yang baru saja dilantik.
“Kita sama-sama menggali kembali prinsip dasar empat pilar kebangsaan. Yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai pilar negara tetap berdiri dan tegak sampai saat ini,” ujarnya kepada Radar Cirebon.
Herman Khaeron mengatakan empat pilar kebangsaan tersebut harus dijaga karena merupakan landasan berdirinya NKRI. Kemerdekaan yang diraih oleh Indonesia bukanlah kebetulan atau merupakan hadiah, namun diraih melalui perjuangan yang berat dan berdarah-darah.
“Untuk itulah kita harus bisa menjaga kemerdekaan tersebut, dan mengisinya melalui kerja nyata sesuai bidang masing-masing demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur,” ungkapnya.
Politis Partai Demokrat ini berharap masyarakat memahami isi/dasar empat pilar kebangsaan tersebut. Dan mereka mampu mengamalkan apa yang ada dalam Pancasila. Serta senantiasa memahami UUD 1945 sebagai sumber dari segala sumber hukum.
“Kita juga sepakat kalau NKRI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan kita akan menghargai berbagai suku bangsa maupun budaya yang beragam dalam Bineka Tunggal Ika,” ucapnya.
Di sisi lain, masih dalam situasi pandemi Covid-19, kata Herman, masyarakat harus didorong agar lebih punya peran penting. Baik peran melalui lembaga sosial kemasyarakatan atau organisasi non kepemerintahan. Katanya, itu dilakukan semata-mata untuk meningkatkan peluang taraf hidup masyarakat.
“Karena kami masih yakini tekanan Covid-19 telah menurunkan kemampuan masyarakat dalam pendapatan,” pungkasnya. (ade/opl)
BACA JUGA:
· PTM 100 Persen Dimulai, Komisi III DPRD Kota Cirebon: Jika Ada Kasus Penularan, Kita Tinjau Lagi
· Maling Nekat Beraksi di Tol Cipali, Pencurian Ban Serep Truk Ternyata Ini Penyebabnya
· Ferdinand Hutahaean Tersangka, Langsung Ditahan Usai Diperiksa