PKS Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024

Jumat 14-01-2022,13:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

KETUA Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri mengatakan partainya menolak untuk menunda penyelenggaran Pemilu 2024 mendatang.

Hal ini dikatakan Salim Segaf menanggapi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut pengusaha-pengusaha di Indonesia menginginkan hajatan lima tahunan tersebut ditunda.

“PKS menentang wacana penundaan Pemilu 2024 serta menolak berbagai ide apapun terkait dengan perpanjangan masa jabatan presiden yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam UUD 1945,” ujar Salim kepada wartawan, Jumat (14/1).

Mantan Menteri Sosial (Mensos) juga mengimbau agar para elite politik untuk tunduk kepada konstitusi UUD 1945 dan bersama-sama menjaga semangat reformasi.

“PKS meminta kepada seluruh elit politik dan pemimpin bangsa untuk taat dan patuh kepada konstitusi UUD 1945 serta tetap merawat demokrasi dan semangat reformasi 1998,”

Selain menolak penundaan Pemilu 2024, hasil Musyawarah Majelis Syura juga menghasilkan keputusan mendukung upaya judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait presidensial treshold 20 persen.

“PKS mendukung judicial review presidential threshold di MK. PKS memandang bahwa syarat presidential threshold 20 persen terlalu tinggi sehingga menghambat proses kemunculan lebih banyak calon alternatif kepemimpinan nasional,” ungkapnya.

2

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan rata-rata pelaku usaha berharap penyelenggaraan Pilpres 2024 ditunda. Penundaan lantaran pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

“Kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini, dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan, itu jauh lebih baik,” kata Bahlil.

Bahlil mengklaim pengusaha tengah babak belur menghadapi pandemi Covid-19 yang terjadi di dalam negeri. Namun, pada 2024 mendatang mesti dihadapkan lagi dengan urusan politik.

“Kenapa? Karena mereka ini baru selesai babak belur dengan persoalan kesehatan. Ini dunia usaha baru naik, baru mau naik tiba-tiba mau ditimpa lagi dengan persoalan politik. Jadi itu hasil diskusi saya sama mereka,” katanya.(jp)

BACA JUGA:

·  Kapangeranan Mertasinga Bongkar Kejanggalan Penobatan Pangeran Kuda Putih, Penobatan di Sidomba sampai Trah yang Diragukan

·  Truk Tronton Kecelakaan di Klangenan, Pengemudi Baru 17 Tahun

Tags :
Kategori :

Terkait