Nama Arman Kembali Mencuat

Kamis 17-10-2013,11:58 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KEJAKSAN– Persaingan menuju kursi sekretaris daerah (sekda) terus berjalan. Hal ini menjadi pembicaraan para PNS di lingkup Pemkot Cirebon. Tak hanya di kantor, saat di warung sekalipun mereka (PNS) berspekulasi dan saling mendukung calon sekda masing-masing. Dan dari beberapa nama yang muncul, dua di antaranya menjadi kandidat kuat calon sekda. Yakni, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs H Arman Surahman MSi dan Asisten Daerah  Bidang Administrasi Umum, Drs Asep Dedi MSi. Dua nama itu menjadi buah bibir di kalangan PNS. “Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,” terang salah satu PNS di lingkungan Pemkot Cirebon. Bahkan, bersama rekan sejawat PNS lainnya, mereka seolah beradu visi misi layaknya pendukung calon wali kota dan wakil wali kota pada sebelum 16 April 2013 lalu. Menurut sumber Radar yang dekat dengan balai kota, nama Arman Surahman kembali mencuat setelah ada pemahaman baru di antara dua pimpinan Kota Cirebon. Dalam hal ini, Wakil Wali Kota Drs Nasrudin Azis SH yang semula lebih terkesan mendukung Asep Dedi, dapat menerima masukan dan pertimbangan yang disampaikan Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM. “Saat ini, figur seperti Arman sangat dibutuhkan,” ujarnya. Sebab, mewarisi tata pemerintahan dan kebijakan wali kota sebelumnya yang menjabat selama dua periode, dipastikan akan menemukan kendala di beberapa bagian. Sebab, kebijakan setiap kepala daerah pasti ada perbedaan. Karena itu, Arman dengan pengalaman dan kualitasnya, menjadi salah satu acuan para PNS dan Wali Kota Ano Sutrisno untuk menyelesaikan segala persoalan yang telah, sedang dan mungkin terjadi. “Sosok Arman dianggap mampu menjadi komandan bagi para eselon dua. Termasuk PNS di lingkungan pemkot,” lanjut sumber Radar tersebut. Sementara nama Asep Dedi pernah mencuat karena didukung kalangan orang dekat Wakil Wali Kota Nasrudin Azis. Terlebih, dalam suatu kesempatan, pria yang juga politisi Demokrat itu menyebutkan tiga syarat untuk calon sekda. Yakni, memiliki kompetensi dan berkualitas, pernah menduduki jabatan strategis seperti Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD), dan mampu mengakomodasi dinamika sosial politik yang terjadi. “Sebelum tutup tahun 2013, saya ingin sekda definitif sudah ada,” ujar Nasrudin Azis kepada Radar, beberapa waktu lalu. Sumber Radar menjelaskan, maksud dari kalimat pernah menduduki jabatan strategis, karena dalam sejarahnya, beberapa sekda terakhir pernah menduduki DPPKD. Sebut saja, Ano Sutrisno (sekarang wali kota) dan Hasanudin Manap, keduanya pernah menjadi pejabat di DPPKD sebelum akhirnya menjadi sekda. Namun, ujarnya, hal itu dimaknai sosok PNS yang berkualitas. Artinya, tidak harus menjabat di DPPKD, sepanjang memiliki kualitas dan mampu menyelesaikan masalah yang ada, jabatan sekda layak disematkan kepada PNS tersebut. Sementara, dalam beberapa kesempatan, Wali Kota Ano Sutrisno memiliki kriteria lain untuk calon sekda. Yakni, kompeten dan berkualitas, berpengalaman serta PNS senior. Selain itu, calon sekda idaman Ano, harus mampu menyelaraskan diri dan menjadi penyelesai masalah yang muncul di SKPD maupun personal PNS. “Saya sepakat dengan Pak Wakil (Wakil Wali Kota Nasrudin Azis, red), sebelum tutup tahun ini sudah harus ada sekda definitif,” ucap Ano. Tarik menarik keinginan dan kepentingan terjadi dalam hal ini. Namun, baik Ano maupun Azis, memastikan mereka sangat harmonis dan kompak luar dalam. Bahkan, dalam setiap kebijakan apa pun, selalu dibahas berdua. “Kami dwitunggal (dua orang menjadi satu, red),” tegas Azis. (ysf) 

Tags :
Kategori :

Terkait