JAKARTA - Exco PSSI bicara perjudian dalam pertandingan sepak bola di Indonesia, omzetnya bisa sampai ratusan miliar.
Dengan demikian, membasmi match fixing dalam sepak bola Indonesia dipastikan tidak akan mudah.
Exco PSSI, Haruna Soemitro mengungkapkan, praktik mengatur pertandingan tak lagi sama dengan kondisi dahulu.
Menurutnya, ada hal yang benar-benar berbeda. Bahkan, klub yang bertanding sulit memahami apakah hasil pertandingannya diatur atau tidak.
Karakter saat ini, lanjutnya, sudah berbeda jauh. \"Saya enggak sebut match fixing ya, tetapi ada pengaruh dari eksternal sepak bola,\" tuturnya.
Baca juga:
- Ubedilah Badrun Pelapor Gibran dan Kaesang Disebut Pembenci Keluarga Jokowi
- Silsilah Raja Keraton Kasepuhan Cirebon, Ini Urutannya
- ‘KPK Takut Gibran Kaesang’ Trending, Warganet Bereaksi Keras
Menurut Haruna ada kekuatan lain yang berbeda dengan beberapa tahun lalu, padahal menurutnya klub sudah memenuhi semua kewajibannya.
Gaji cukup, bonus ada, kebutuhan lain dipenuhi.
\"Tetapi sekarang ada kekuatan lain yang punya kepentingan jangka pendek, contohnya perjudian,\" tuturnya.
Dia menilai, saat ini harus dipelajari betul pola baru yang berbeda dengan di eranya dahulu.