PEMERINTAH masih belum dapat memastikan apakah akan ada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443 H/2022 M. Sebab, saat ini Pemerintah Arab Saudi, sebagai pemegang kewenangan belum memberikan penjelasan akan hal tersebut.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pun menuturkan bahwa hal itu bukan berarti pihaknya tidak melakukan persiapan, bahkan sudah ada tiga skenario yang ditetapkan untuk penyelenggaraan ibadah haji, mengingat ada varian Omicron.
“Mengingat sampai saat ini wabah Covid-19 belum berakhir yang ditandai dengan munculnya varian baru Omicron, maka pemerintah melakukan mitigasi penyelenggaran ibadah haji dengan mengambil tiga opsi,” ungkapnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (17/1).
BACA JUGA:Pengumuman dari Menko Luhut, Puncak Omicron dan Opsi Terakhir
Adapun, tiga opsi skenario yang disiapkan pemerintah adalah penyelenggaraan haji dengan kuota penuh, lalu haji dengan kuota terbatas dan ketiga adalah sama sekali tidak memberangkatkan jamaah haji seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Opsinya yaitu yang pertama kuota penuh, kuota terbatas, dan tidak memberangkatkan jamaah haji sama sekali sebagaimana dua tahun yang lalu,” jelas dia.
BACA JUGA: Puji Penampilan Nidji (Tanpa Giring), Anies: Suaranya Merdu, Nggak Ada Sumbangnya
Ia menyampaikan, pemerintah saat ini masih terus menyiapkan opsi pertama dengan kuota penuh. Dengan harapan pandemi bisa segera berakhir, agar penyelenggaraan haji bisa dilaksanakan secara normal.
“Pemerintah sampai saat ini tetap bekerja untuk menyiapkan opsi pertama dengan kuota penuh. Tentu kita semua berharap agar wabah ini segera berakhir sehingga penyelenggaran ibadah haji dapat berjalan secara normal, seperti penyelenggaran ibadah haji pada tahun-tahun sebelum pandemi,” tutup Yaqut.(jp)