JAKARTA - Matahari terbenam lebih lama di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Hal ini dipastikan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Fenomena matahari terbenam lebih lama terjadi sejak tanggal 25 hingga 31 Januari 2022.
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang menjelaskan, bumi berotasi terhadap sumbunya dengan kemiringan 66,6 derajat terhadap bidang edar atau ekliptika.
Secara bersamaan, bumi juga mengelilingi matahari dengan sumbu rotasi yang miring tersebut.
Baca juga:
- Calon Istri Disetubuhi Sepupu, Rencana Nikah Kacau Balau
- 5 Fakta Maura Magnalia Meninggal, Nomor 3 Penyebabnya
“Miringnya sumbu rotasi bumi saat mengelilingi matahari dapat menyebabkan waktu terbit dan terbenamnya matahari yang bervariasi selama satu tahun, baik itu lebih cepat maupun lebih lambat,” katanya Andi dikutip dari LAPAN.
Andi mengungkapkan, matahari akan terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat di belahan utara bumi saat sumbu rotasi di belahan utara dan kutub utara bumi miring ke arah matahari.
\"Hal ini terjadi saat solstis Juni, yakni ketika matahari berada paling utara saat tengah hari yang terjadi setiap tanggal 20 atau 21 Juni setiap tahunnya,\" imbuhnya.