HARGA emas internasional mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan, Selasa, karena kekhawatiran geopolitik atas konflik Ukraina-Rusia yang mendorong investor memiliki aset safe-haven tersebut.
Harge emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD1.852,03 per ounce pada pukul 02.03 WIB, setelah menyentuh level tertinggi sejak 19 November di USD1.852,65 per ounce,
demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Selasa 25 Januari 2022 atau Rabu 26 Januari 2022 dini hari WIB. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,6 persen menjadi USD1.852,50 per ounce.
Rusia mengatakan prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam keadaan siaga untuk siap dikerahkan jika terjadi eskalasi.
BACA JUGA: Tawuran Reuni SMK di Cirebon, Luka 100 Jahitan, Pelapor Juga Terancam Jadi Tersangka
Sementara itu Inggris mendesak sekutu Eropanya guna menyiapkan sanksi jika Rusia betul-betul menginvasi Ukraina.
Emas bertindak seperti \"pelarian ke perdagangan yang aman\" dalam skenario wait-and-see sampai setelah pengumuman The Fed besok (Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB), kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Investor menunggu isyarat tentang seberapa agresif The Fed untuk sisa tahun ini dan apakah akan memberi sinyal lebih banyak kenaikan untuk mengatasi inflasi, Haberkorn menambahkan.
The Fed diperkirakan menunjukkan rencananya untuk menaikkan suku bunga pada Maret dan menawarkan wawasan tentang seberapa hawkish yang akan terjadi.
Meski emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko geopolitik, kenaikan suku bunga akan mendongkrak opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas juga tampaknya melepaskan tekanan dari arus masuk ke dolar, aset safe-haven saingannya, yang menyentuh level tertinggi dua pekan.
BACA JUGA:Imbas Ketegangan Ukraina, Harga Emas Internasional Naik
\"Meski The Fed kemungkinan akan mengumumkan dimulainya siklus kenaikan suku bunga pekan ini, emas terus bertahan dengan baik. Dukungan bagi logam kuning berasal dari inflasi yang tinggi dan peningkatan volatilitas pasar,\" kata analis UBS, Giovanni Staunovo.
\"Bahkan jika The Fed mengejutkan dengan pernyataan yang lebih hawkish, emas (bisa) tetap didukung,\" kata Staunovo, menambahkan bahwa secara historis, emas mengungguli ekuitas ketika volatilitas pasar meningkat.
Harga perak di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD23,92 per ounce, platinum naik 0,1 persen menjadi USD1.028,00 per ounce sementara paladium meroket 2,3 persen menjadi USD2.198,37 per ounce.(fin)