Tingkatkan Efisiensi dan Transparansi, PLN Akselerasi Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa

Kamis 27-01-2022,09:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON- Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar dari sisi aset, PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan proses pengadaan atau procurement agar semakin efektif dan efisien. Seiring dengan Program Transformasi PLN, digitalisasi menjadi salah satu fondasi yang sudah dan akan terus dikembangkan PLN, termasuk dalam hal sistem pengadaan barang dan jasa.

Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengapresiasi upaya PLN untuk mengimplementasikan digital procurement dan smart procurement. Menurut dia, digital procurement di PLN merupakan bagian dari delivery unit initiative yang dimonitor oleh Kementerian BUMN secara langsung.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Makan Nasi Jamblang di Palimanan: Nagih Banget

“Tentunya upaya ini untuk terus meningkatkan sistem supply chain yang semakin terintegrasi dan efisien. Sehingga barang maupun jasa yang diperlukan sebagai bagian dari penyediaan listrik dapat tersedia tepat waktu, tepat kualitas, serta memiliki efisiensi yang tinggi,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Go Live & Roll Out DIGIPROC New Capabilities, belum lama ini.

Pahala menilai, dengan total jumlah pengeluaran pengadaan di PLN lebih dari Rp200 triliun pada 2021 dengan jenis yang beragam dan wilayah yang tersebar, digital procurement menjadi solusi yang tepat dalam proses pengadaan yang efektif dan efisien.

Dia pun berharap agar PLN bisa mengimplementasikan smart procurement dan digital procurement untuk area lainnya di masa mendatang. Tentu pengembangannya disertai dengan pengembangan fitur fungsional lainnya agar semakin memberikan manfaat.

“Sehingga betul-betul memastikan bahwa keseluruhan supply chain di PLN akan semakin efisien lagi ke depannya,” ucap Pahala.

2

BACA JUGA:Ada Kerangkeng Manusia di Rumahnya, Begini Penjelasan Terbit Rencana Perangin Angin

Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi optimistis fitur new capabilities digital procurement PLN akan membantu tim yang akan mengambil keputusan. Selain itu ke depan, dengan pengembangan tools Vendor Management System di PLN Group diharapkan database vendor bisa menjadi satu kesatuan.

Sehingga akurasi data dan efisiensi akan lebih tinggi untuk meningkatkan kualitas analisa tim pengadaan PLN pada khususnya, dan BUMN pada umumnya. “Semoga PLN bisa membantu bersinergi dengan BUMN lain untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan keandalan procurement kita. Sehingga competitiveness BUMN meningkat,” kata Amien.

Perlu diketahui, sejak tahun lalu, Kementerian BUMN juga telah menugaskan PLN sebagai pengelola e-Procurement Academy BUMN melalui PLN Corporate University.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjabarkan Digital Procurement sebagai salah satu breakthrough digitalisasi dalam program Transformasi PLN sudah terimplementasi melalui lima inisiatif.

Kelima inisiatif ini adalah Market Intelligence, Demand Forecast, Spend Analytics, Cost Estimation, dan Tender Analytics. “Sehingga saat ini hanya tinggal me-rollout pada procurement yang akan dilaksanakan,” tegas Darmawan Prasodjo.

Dengan menggunakan market intelligence, PLN dapat mencari calon penyedia potensial dan melakukan penilaian/pra-kualifikasi secara otomatis. Tentunya, dengan sumber data yang berasal dari rekam jejak mereka selama ini, sistem akan memilih vendor yang mempunyai kinerja baik.

Sementara melalui demand forecast, PLN dapat menganalisis dan memprediksi kebutuhan supply chain terkait dengan perencanaan persediaan material dengan menggunakan artificial intelligence dan machine learning. Sehingga bisa sebagai fungsi kontrol untuk perencanaan yang lebih akurat.

Tags :
Kategori :

Terkait