MENINGKATNYA Kasus Covid-19, aktivitas kegiatan masyarakat menjadi berisiko dengan adanya penularan yang semakin meluas.
Salah satunya adalah kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, di mana sudah ada warga pendidikan yang terinfeksi dan sekolahnya ditutup sementara.
Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji pun meminta pelaksanaan PTM 100 persen jangan dipaksakan.
“Menurut saya jangan terlalu dipaksakan, PTM tetap diberlakukan, tapi kalau 100 persen itu berisiko tinggi, sekolah kan harus jadi tempat yang aman bagi anak.
BACA JUGA:
- Banjir di Cirebon Timur, Lapangan Bola Sumurkondang Ambles, Lemahabang sampai Tuk Karangsuwung Tergenang
- Fakta Kecelakaan Pertama di Tol Cisumdawu, Dua Hari, Dua Mobil Ringsek
PTM tetap, tapi jangan 100 persen,” ungkap dia kepada JawaPos.com, Senin (31/1).
Setidaknya pemerintah dapat menetapkan kapasitas 50 persen untuk PTM terbatas.
Sebab, tidak baik juga apabila sekolah kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara penuh.
Berita berlanjut dihalaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Banjir di Kabupaten Cirebon Tadi Malam, 209 Rumah Warga Terendam karena Sungai Singaraja dan Cimanis Meluap
- Bandung Cirebon via Tol Cisumdawu Seksi 1, Keluar di Sini
- Pacar Mason Greenwod, Harriet Robson Babak Belur Mengaku Dianiaya