Yang Punya Nama Besar Perkuat Tim London

Jumat 04-02-2022,12:31 WIB
Reporter : Abdul Hamid
Editor : Abdul Hamid

LONDON – Tidak ada yang mau menempati zona degradasi di Premier League. Newcastle United yang menempati peringkat ke-18 maupun Everton yang hanya dua setrip di atas The Magpies, sebutan Newcastle United, misalnya. Dua klub itu melakukan pembenahan serius di bursa transfer musim dingin 2022.

The Magpies malah menahbiskan diri sebagai klub paling royal. Sepanjang Januari lalu, klub milik Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman tersebut menghabiskan GBP106,3 juta (Rp2,06 triliun) untuk mendapat lima pemain. Yakni, bek kanan Kieran Trippier, bek kiri Matt Targett, bek tengah Dan Burn, gelandang Bruno Guimaraes, dan striker Chris Wood.

Everton tidak mau kalah. The Toffees mungkin hanya menghabiskan GBP28 juta (Rp542 miliar), tetapi klub satu region dengan Liverpool FC itu berhasil mendapat lima pemain. Dua pemain di antaranya adalah nama besar yang diresmikan pada hari terakhir bursa transfer (31/1). Masing-masing adalah gelandang Donny van de Beek yang dipinjam dari Manchester United dan Dele Alli (pinjaman dari Tottenham Hotspur). Rekrutan lainnya adalah bek kanan Nathan Patterson dari Rangers, bek kiri Vitaliy Mykolenko (Dynamo Kyiv), lalu winger kanan Anwar El Ghazi (Aston Villa).

Namun, seperti yang diungkapkan Duncan Ferguson, mantan striker Everton yang kini menjadi asisten pelatih The Toffees, Frank Lampard-lah yang sebenarnya menjadi rekrutan penting.

”Kedatangan Frank (Lampard) menggairahkan Finch Farm (markas latihan Everton, red),” ujar Ferguson yang sempat menjadi pelatih karteker setelah dilengserkannya Rafael Benitez per 16 Januari lalu kepada Goodison News.

Lampard  mulai memimpin sesi latihan (1/2), disebut Ferguson sudah memiliki ide tentang gaya sepak bola menyerang (skema 4-3-3) untuk The Toffees. Kedisiplinan juga menjadi aspek penting dalam tim asuhan Lampard. Misalnya, pengakuan Curtis Davies, kapten Derby County. Derby adalah klub Championship yang pernah diasuh Lampard pada 2018–2019. ”Kedisiplinan adalah kunci sukses kami bisa menembus play-off di bawah asuhannya (Lampard),” tutur Davies kepada talkSPORT. (mid)

Tags :
Kategori :

Terkait