Dampak Pandemi, Biaya Menjadi Pekerja Migran Semakin Mahal

Jumat 11-02-2022,15:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan para calon pekerja migran Indonesia (PMI).

Di antara penambahan biaya yang paling besar untuk kepentingan karantina. Baik itu karantina jelang keberangkatan di Indonesia, maupun saat tiba di negara tujuan.

Benny mencontohkan penempatan PMI di Korea Selatan (Korsel). Seperti diketahui negeri ginseng itu sudah mulai mulai membuka keimigrasiannya untuk PMI.

Tetapi ternyata terdapat sekitar 6.000 calon PMI tujuan Korsel yang terhambat keberangkatannya. ’’Per (orang, Red) PMI dikenakan Rp 17 juta selama 10 hari karantina di Korea Selatan,’’ kata dia di Jakarta Kamis (10/2).

BACA JUGA:

·  Sejarah Prabu Siliwangi, Memimpin Kerajaan di Kapetakan Cirebon di Masa Muda

·  Pasukan Pajajaran, Prabu Siliwangi Punya 100 Ribu Tentara, Pasukan Elit, Juga Angkatan Laut

2

Benny mengatakan angka karantina di Korsel itu menjadi besar, jika dikalikan 6.000 orang calon PMI yang tertunda keberangkatannya.

Biaya tersebut belum menghitung biaya karantina dua hari di Jakarta. Selain itu juga ada biaya untuk Swab PCR dan sebagainya.

Untuk itu dia berkirim surat kepada Kementerian Koordinator Perekonomian untuk memberikan perhatian kepada calon PMI melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

 ·  Breaking News: Indonesia Batal Ikut Piala AFF di Kamboja, 7 Pemain Kena Covid-19

·  Penyebab Timnas Indonesia Batal Ikut Piala AFF U-23 di Kamboja, Ternyata Ini

Tags :
Kategori :

Terkait