Teringat Memori Old Trafford

Rabu 23-10-2013,13:06 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CARLO Ancelotti memang pernah mengarsiteki Juventus (1999-2001). Tapi, memorinya bersama Juve mungkin yang paling buruk. Dalam otobiografinya, Ancelotti mengatakan bahwa dirinya tak pernah nyaman di Juve karena merasa diperlakukan buruk. Selain gagal meraih kesuksesan atau hanya mempersembahkan Piala Intertoto 1999, Carletto -sapaan akrab Ancelotti- didepak dengan cara sadis. Pengumuman pemecatannya dilakukan saat turun minum di laga pemungkas Serie A. Padahal, Juve masih memiliki peluang scudetto. Dalam otobiografinya pula, Ancelotti menyebut kemenangan bersama AC Milan atas Juve dalam final Liga Champions 2003 sebagai memori indah. Kemenangan adu penalti (3-2) di Old Trafford itu sekaligus memberikan trofi Liga Champions untuk Carletto. \"Setiap kali mendengar nama Juve, memori itu (2003) yang paling kuat saya ingat,\" kata Ancelotti seperti dilansir AS. Meski masih ada kebencian dalam hatinya terhadap Juve, Ancelotti berusaha tidak ingin menunjukkan sentimennya itu kepada publik. Tak terkecuali kepada koleganya, Antonio Conte. Allenatore Juve itu merupakan anak asuhnya pada 1999-2001. \"Antonio adalah pelatih muda yang hebat. Dia memenangi dua scudetto dalam dua musim pertamanya bersama Juve dan itu memberikan mental yang kuat bagi tim,\" ujar pelatih 54 tahun tersebut. Selain Conte, nama Andrea Pirlo juga sangat membekas dalam ingatan Ancelotti. Pirlo adalah pemain kesayangannya saat menangani Milan (2001-2009). Ditangan Ancelotti, Pirlo ditransformasi sebagai regista terbaik di Italia dalam satu dekade terakhir. \"Pirlo adalah pemain yang paling penting dari Juve. Dia mengenal saya, tapi dia juga tahu saya. Dia juga dikaitkan dengan Real, tapi kami lebih memprioritaskan cantera (pemain akademi klub, red),\" jelasnya. (dns)

Tags :
Kategori :

Terkait