Radarcirebon.com - Prabu Surawisesa merupakan putra Prabu Siliwangi yang menjadi penerus takhta Kerajaan Sunda dengan ibu kota negara di Pakuan Pajajaran.
Selama bertakhta pada 1521 hingga 1535, Prabu Surawisesa yang merupakan putra Prabu Siliwangi melakukan pertempuran sampai 15 kali demi mempertahakan Kerajaan Pajajaran.
Prabu Surawisesa merupakan putra Prabu Siliwangi dari Nyi Mayang Sunda dan cucu dari Prabu Susuk Tunggal. Karena kemampuannya sebagai penerus, Carita Parahiyangan menyebutnya sebagai raja dengan gelar perwira.
Selama 14 tahun menjadi raja, Prabu Surawisesa melakukan pertempuran sampai 15 kali. Karenanya, dia diberi gelar Kuwanen, Kasuran dan Kadiran.
Baca juga:
- Macan Putih Prabu Siliwangi Berasal dari Curug Sawer Majalengka, Begini Kisahnya
- Ratu Nilakendra, Raja Pajajaran yang Terjerumus Aliran Mistis, Meditasi sambil Bersetubuh
Kondisi politik di era Prabu Surawisesa memang jauh berbeda dengan ayahnya. Di mana Prabu Siliwangi jarang sekali melakukan pertempuran karena kedigdayaan kerajaan.
Namun, di era kepemimpinan Surawisesa, justru sebaliknya. Kerajaan bercorak Islam kian kuat pengaruhnya, terutama di Cirebon, Banten dan Demak.
Untuk memperkuat Kerajaan Pajajaran di laut, Prabu Surawisesa juga menjalankan amanat dari ayahnya untuk meghubungi Gubernur Jenderal Portugis di Malaka yakni Alfonso de Albuquerque.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Suasana di Kerajaan Prabu Siliwangi, Begini Kesaksian Tome Pires, Penjelajah Portugis
- Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, 8 Mei Tahun 1579, Bukan di Era Prabu Siliwangi