CIREBON – Pemerintah pusat secara tegas telah mengeluarkan ketentuan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter. Namun, kondisi di lapangan, justru harga minyak goreng Rp16.000-Rp17.000 per liter. DR H Herman Khaeron dari Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan langsung ke pasar tradisional.
Seperti Pusat Perdagangan Harjamukti (PHH) Kalitanjung. Dalam kunjngannya, pria yang akrab disapa Hero ini masih menemukan minyak goreng yang dijual Rp16.000-Rp17.000 per liter.
Atas temuannya tersebut, Hero mengaku masih menemukan harga minyak goreng yang tinggi. Padahal, ketentuan dari pemerintah sudah secara tegas menyatakan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter.
Namun kenyataannya harganya di atas itu. Bahkan stok minyak goreng di wilayah Cirebon dan Indramayu masih terbatas.
BACA JUGA:
- Dibuka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23, Ini Caranya
- Prabu Siliwangi dan Macan Putih, Ini Wangsit yang Jadi Asal-usul Maung Bodas
Politisi Partai Demokrat tersebut menegaskan, penjualan minyak goreng di pasaran masih di atas harga eceran tertinggi (HET), sesuai yang ditentukan oleh pemerintah. Itu pun stoknya juga terbatas. “Harga jualnya di atas HET, stoknya pun terbatas,” kata Hero.
Bahkan untuk ketersediaan minyak goreng, dirinya memperkirakan hanya 10-20 persen dari ketersediaan kondisi normal.
Padahal harga eceran yang ditetapkan oleh pemerintah adalah, untuk minyak goreng curah Rp11.500/liter, minyak kemasan Rp13.500/liter, kemasan premium Rp14.000/liter. Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 tahun 2022, terhitung mulai 1 Februari 2022.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Hati-hati! Puncak Omicron Diprediksi Awal Maret 2022
- Prabu Surawisesa Putra Prabu Siliwangi, Bertempur 14 Kali Mempertahankan Pajajaran
- Wacana Pemekaran Provinsi, Jawa Barat Dibagi Tiga, Ada Cirebon dan Pakuan