KOMISONER Bawaslu dan KPU mengevaluasi pemilu mendatang dan melakukan trobosan sistem kepemiluan ke depan. Direktur Eksekutif Jakarta School of Democracy (JSD), Charis Subarcha mengusulkan agar Komisoner Bawaslu dan KPU mengevaluasi pemilu mendatang.
“Sinkronisasi antar lembaga penyelenggara pemilu baik bawaslu dan KPU juga sangat penting. Kedua lembaga tersebut wajib mencerminkan semangat reformasi dan hakikat pemilu yaitu LUBER. (Langsung umum bebas dan rahasia) dan JURDIL (jujur dan adil),” ujar Charis Subarcha dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (18/2).
Charis meminta agar kedua lembaga tersebut juga mengantisipasi ketegangan dan kecurangan Pemilu di 2024. Dua lembaga tersebut wajib memikirkan mitigasi dari persoalan Pemilu dan Pilkada sebelumnya.
“Tidak kalah penting adalah peran aktif semua komisoner penyelenggara pemilu baik Bawaslu maupun KPU tentang peningkatan kesadaran demokrasi pada anak muda terutama pemilih pemula,” katanya.
BACA JUGA:
- Indra Kenz Jelaskan Kasus Investasi, Sebut Binomo Ilegal
- Ayah Doddy Sudrajat Meninggal Dunia, Usai 100 Hari Kepergian Vanessa Angel
Peningkatan kesadaran demokrasi akan pentingnya partisipasi pemuda dalam perhelatan Pemilu ini mendesak untuk dilakukan, bukan hanya meningkatkan partisipasi pemilih pemula namun juga penyelenggara pemula di tingkat bawah. Mulai di tingkat TPS hingga tingkat Kecamatan.
penyelenggara pemula ini sangat mendesak dilakukan dan harus mendapatkan perhatian khusus karena regenerasi kepemimpinan terutama dalam kerangka penguatan demokrasi sudah harus dilakukan.
“Tetapi netralitas dan integritas penyelenggara pemilu harus menjadi poin dasar dan fundamental yang selalu dikedepankan,” ungkapnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Kasus Covid-19 Kota Cirebon Terus Menanjak, Kadinkes: Kalau Saya Sih Minta PJJ, Save The Community!
- Satgas Covid-19: Kasus Covid-19 Omicron Melebihi Delta