MENTERI Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Kamis (17/2) mengatakan pengakuan tersebut melanggar perjanjian Minsk yang menjadi satu-satunya kerangka kerja untuk menyelesaikan konflik secara damai.
\"Permintaan Duma agar (Presiden) Vladimir Putin mengakui wilayah Ukraina Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah independen menunjukkan pengabaian mencolok terhadap komitmen Rusia berdasarkan perjanjian Minsk,\" kata Truss, seperti dikutip The National.
Duma atau parlemen Rusia melakukan pemungutan suara pada pekan ini untuk resolusi yang diajukan oleh Partai Komunis dan didukung oleh Partai Rusia Bersatu.
\"Kami mendesak Rusia untuk mengakhiri pola perilaku destabilisasi terhadap Ukraina dan untuk mengimplementasikan komitmen yang telah ditandatangani secara bebas, termasuk perjanjian Minsk,\" tambahnya.
Rusia telah mengeluarkan paspor untuk ratusan ribu penduduk di wilayah kantong yang dikuasai separatis, tempat pasukan pemerintah Ukraina memerangi pemberontak dalam konflik yang telah merenggut lebih dari 14.000 nyawa sejak 2014.
Proposal Duma memicu kecaman keras dari Amerika Serikat (AS) pada Rabu (16/2), dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan itu akan merupakan pelanggaran berat hukum internasional.(rmol)
BACA JUGA:
· Indra Kenz Jelaskan Kasus Investasi, Sebut Binomo Ilegal
· Ayah Doddy Sudrajat Meninggal Dunia, Usai 100 Hari Kepergian Vanessa Angel