Aan: Mestinya Ditangani Serius oleh Yayasan

Jumat 25-10-2013,10:49 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – Aksi mogok belajar yang dilakukan ratusan siswa SMK Tri Budi Daya Kecamatan Kasokandel disikapi anggota komisi D DPRD Kabupaten Majalengka Aan Subarnas SE. Dia mengaku prihatin dengan dugaan tindakan kepsek sekolah tersebut yang bersikap arogan kepada peserta didiknya. “Seharusnya, hal itu tidak sampai terjadi. Apalagi di dunia pendidikan yang tidak semestinya dilakukan oleh kepsek sebagai kepala pendidik di sekolah,” ujarnya, kemarin (24/10). Menurut Aan, sikap arogan yang tumbuh di dunia pendidikan di Kabupaten Majalengka sejatinya tidak sampai terjadi karena itu bukan arah tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Pihaknya menginginkan kualitas pendidikan di Majalengka ini bisa terarah dan bisa menciptakan kulitas generasi muda yang lebih produktif lagi. Ironisnya, kata politisi PKB ini, kejadian tersebut diketahui disdik sudah ketiga kalinya. Berarti sejak awal kepsek tersebut seharusnya tidak dipertahankan lagi oleh pihak yayasan. Pihaknya mendesak kepada yayasan untuk segera menangani secara serius guna tidak terganggunya aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut. Munculnya kasus tersebut juga, lanjut Aan, menjadi acuan dan motivasi kepada sekolah lain untuk bisa memperhatikan peserta didik dengan sikap yang disiplin. Sehingga terciptanya mutu pendidikan yang berkualitas dan menciptakan generasi penerus bangsa yang terarah. “Apa jadinya kalau kepsek itu akan dipertahankan. Dikhawatirkan siswa akan lebih brutal lagi pasca kejadian itu. Kami meminta kepada pihak yayasan untuk serius dalam menanggapi permasalah yang sedang terjadi ini,” pintanya. Menurutnya, adanya peristiwa tersebut terjadi juga akan mempengaruhi yayasan yang bersangkutan. Pasalnya, asumsi masyarakat kepada sekolah tersebut sudah berbeda. Dikhawatirkan kepercayaan masyarakat enggan memasukkan anaknya untuk bersekolah terkait adanya peristiwa itu. “Kalau tidak ditanggapi serius, bisa saja sekolah itu jadi bangkrut karena minim siswa dan bahkan tidak ada siswa yang mendaftar,” imbuh politisi asal Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya ini. Aan berharap, kualitas pendidikan ke depan lebih terarah dan menciptakan siswa paripurna lahir maupun batin yang tidak condong secara nilai raport saja melainkan pembinaan secara mental. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait