Radarcirebon.com-Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi varian Omicron bukan varian terakhir. Kabar baiknya, kata dia, varian apapun nantinya akan lebih ke arah daya tular yang lebih ringan.
“Omicron juga bukan varian terakhir. Varian Covid-19 diprediksi masih akan terus muncul. Meski begitu, populasi dunia kini sudah memiliki perlindungan berupa vaksinasi lengkap dua dosis ditambah booster.
Oleh karena itu, andai varian baru akan muncul, kemungkinan menjadi lebih ringan karena masyarakat sudah memiliki imunitas.
Akan tetapi, cakupan vaksinasi 2 dosis di seluruh dunia belum mencerminkan tren herd immunity atau kekebalan kawanan.
BACA JUGA:
- SKP2 Nurhayati Diterbitkan, Status Tersangka Dicabut, Kajari Kabupaten Cirebon: Kami Tidak Menemukan Niat Jahat
- Mata Air Cihanyir di Beber, Bau Amis Darah dan Cerita Buyut Walijah
Berdasarkan data di Our World in Data, cakupan vaksinasi populasi dunia untuk dosis I baru 63,7 persen. Dosis II atau lengkap baru 56 persen.
Dan, booster baru 18 persen. Artinya masih jauh untuk memastikan seluruh populasi di dunia aman dari penularan Covid-19.
Tapi, secara prediksi, dampak ke depan sudah lebih minimal. Karena apa? Karena cakupan vaksinasi terus meningkat. Jadi potensi varian baru semakin kecil.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- <strong>Erick Thohir Positif Covid-19, Masih Dalam Kondisi Baik</strong>
- Si Windu Kuda Kuningan, Pemberian Sunan Gunung Jati untuk Panglima Ewangga