Kisah Situs Sejarah di Cirebon yang Ada hingga Sekarang, Merawat Sejarah Pangeran Sukmajaya

Rabu 06-04-2022,08:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Radarcirebon.com - Sebagai salah satu pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa, Cirebon memiliki banyak situs sejarah. Ada banyak tempat yang diyakini pernah menjadi kediaman atau petilasan penyebar agama Islam. Salah satunya Monumen Kejawanan.

Monumen Kejawanan dibangun sekitar abad ke-17 Masehi. Bangunan ini merupakan tanda bahwa di daerah tersebut terdapat tempat keramat bekas petilasan Pangeran Sukmajaya. Ia merupakan anak selir dari Raja Kesultanan Cirebon.

Menurut juru pelihara Monumen Kejawanan Raden Utara Adikusuma, Pangeran Sukmajaya merupakan seorang yang dikenal gigih dalam menolak intervensi VOC terhadap Kesultanan Cirebon.

\"Belanda sangat takut dengan beliau. Tapi kemudian, beliau didesak untuk tidak lagi menentang Belanda setelah diancam Cirebon akan dibumihanguskan kalau masih melakukan perlawanan. Setelah itu, beliau memilih untuk menyingkir dan bersemedi di sini,” ungkap Raden Utara kepada Radar Cirebon.

BACA JUGA:

Ia menyebut, di dalam bangunan yang sudah tua tersebut, Pangeran Sukmajaya bertapa dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Dalam bangunan tersebut juga terdapat keramik-keramik tua yang mirip dengan keramik yang ada di Astana Gunung Jati dan situs lainnya di Cirebon.

Namun, karena kadar asin yang tinggi, keramik dan cat-cat dinding tersebut mudah terkelupas dan lama kelamaan menghilang. Keramik tersebut bertuliskan kaligrafi dan gambar-gambar yang memiliki cerita. Kondisi bangunan juga semakin rapuh termakan usia.

Lebih lanjut, Raden Utara menyatakan, kerusakan yang terjadi di sisi bangunan situs, sedikit banyak diakibatkan karena dana perawatan yang sangat minim. Dana perawatan hanya mengandalkan sumbangan dari belas kasihan para pengunjung. Ia berharap, pemerintah bisa memberikan dana pemeliharaan tiap bulan.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

Tags :
Kategori :

Terkait