KEJAKSAN– Demi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), berbagai rintangan dihadapi. Seperti yang dilakukan Ina Herlina, honorer K-2 yang sehari-hari bertugas mengajar di SDN Karanganom 1, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk. Betapa tidak, Sabtu malam sekitar pukul 23.00, Ina melahirkan bayi mungil. Hanya berselang 8 jam sejak mempertaruhkan nyawa, dengan tertatih-tatih dan didampingi dokter, Ina mengikuti tes ujian CPNS di SMAN 1 Kota Cirebon, Jalan wahidin Kecamatan Kejaksan, Minggu (3/11). Ketua panitia seleksi tes CPNS honorer K-2 Kota Cirebon, Drs Ferdinan Wiyoto MSi menjelaskan, Ina datang bersama keluarga dan dokter. Meskipun baru melahirkan 8 jam sebelumnya, dia tetap hadir mengikuti rangkaian tes CPNS. Sebab, jika berhalangan hadir dengan alasan apapun, tes CPNS melayang dan tidak dapat diulang. “ Kalau UN, alasan sakit bisa ikut susulan. Tes CPNS tidak bisa,” terangnya. Hingga ujian selesai sekitar pukul 14.00, Ina mengikuti dengan lancar tanpa gangguan. Semangat Ina terjadi pada peserta lainnya. Sebab, kata Ferdinan, mereka harus bersaing dengan 650 ribu calon PNS dari seluruh Indonesia, untuk lolos menjadi PNS. Sebab, penilaian tahun ini menggunakan sistem ranking atau passing grade dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan). Di mana, dari jumlah 650 ribu tersebut, Kemenpan hanya mengambil 30 persen terbesar saja. Sementara, sisanya dianggap tidak lulus. “Bisa jadi, bagi yang tidak lolos, akan ada kebijakan pemerintah pusat lainnya,” ujarnya. Tes seleksi CPNS di Kota Cirebon, mendapatkan apreasiasi dari BKD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, karena dianggap paling lancar, tertib dan aman selama berlangsung. Setelah selesai pemberkasan, pada hari yang sama (Minggu,3/11), dilakukan penyegelan lembar jawaban dan pemusnahan soal ujian tes CPNS. Hal itu, kata Ferdinan, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kemenpan. “Jawaban yang disegel, langsung dikirim ke Jakarta. Dikawal ketat Kepolisian, Inspektorat, bagian hukum dan BK-Diklat Kota Cirebon,” jelasnya. Ferdinan menjamin, jawaban yang sudah disegel tidak mungkin dapat dibuka di jalan. Wali Kota Drs H Ano Sutrisno MM turut memantau pelaksanaan tes ujian CPNS tersebut. Juga, tampak hadir Plt Sekda Drs H Arman Surahman MSi dan Plt Wakil ketua DPRD Dardjat Sudrajat (Ajat), mengikuti rangkaian hingga memastikan jawaban dikirim ke Jakarta. Ajat mengatakan, harapan semua pihak agar seluruh honorer K-2 lulus seluruhnya. Setiap dewan mengunjungi Kemenpan dan BKN, selalu meminta ada tes CPNS di Kota Cirebon. karena itu, tes CPNS 2013 menjadi upaya terakhir para honorer K-2 menjadi PNS. Persaingan ketat menjadi PNS, terlihat dari jumlah peserta seluruh Indonesia. tahun ini, kelulusan tidak dapat ditentukan daerah. Selain itu, kata Ajat, kelulusan menggunakan prosentase 30 persen nilai tertinggi di pasing grade. Terkait hal ini, peluang peserta tes CPNS dari Kota Cirebon bisa jadi lebih kecil, jika melihat persaingan yang begitu ketat. Namun, bisa pula peluang besar karena menggunakan sistem passing grade. Artinya, 411 honorer K-2 tersebut bisa lolos sepanjang memiliki nilai tinggi dengan pasing grade yang ada. Apabila hal itu terjadi, kekosongan PNS di beberapa instansi dapat terisi. “Itu dilakukan setelah mutasi. Bisa terpenuhi secukupnya,” ujar Ajat. (ysf)
Baru Lahiran, Langsung Ikut Tes CPNS
Senin 04-11-2013,14:26 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :