Utje Beber 5 Masalah IKM

Rabu 06-11-2013,11:58 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN- Ratusan perajin industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Kuningan dibina secara khusus oleh Dewan Kerajinan Nasional Indonesia Daerah (Dekranasda) Kuningan, di Aula Dispenda, Selasa (5/11). Dalam pembinaan tersebut terungkap, bahwa ada lima masalah krusial IKM untuk meningkatkan daya saing. Yaitu promosi dan pemasaran, pengembangan desain, manajemen dan pengembangan usaha, bahan baku, dan permodalan. “Kelima unsur itu sangat berpengaruh dalam meningkatkan daya saing IKM industri kerajinan,” tandas Ketua Dekranasda Kuningan, Hj Utje Ch Suganda MAP. Maka menurutnya, kerja sama pemerintah daerah dengan dekranasda harus semakin baik agar mampu memberikan jalan keluar bagi persoalan IKM tersebut. Contohnya, pemerintah membantu permodalan bagi industri kerajinan. Sedangkan dekranasda membantu dalam promosi dan pemasaran. Sehingga ke depan sentra kerajinan di Kuningan lebih maju. Jika kerja sama itu berjalan dengan baik, kata bupati terpilih ini, bisa membuka lapangan kerja yang luas. “Dengan begitu, otomatis perekonomian masyarakat akan meningkat,” imbuh Utje. Dirinya menyadari, perjalanan untuk mencapai kondisi ideal tersebut masih jauh. Namun ia meyakini, pembinaan IKM akan menjadi awal untuk semua bergerak bersama menuju keadaan yang lebih baik. Dekranasda Kuningan akan terus berkomitmen turut berperan dalam melahirkan kreativitas perajin. Terutama perajin yang bisa mempertahankan kebudayaan, karakteristik alam, serta nilai kesejarahan yang dimiliki. Salah satunya melalui berbagai produk khas Kuningan. Baik berupa kuliner, kerajinan hingga cenderamata. “Maka saya ingin, output dari pembinaan ini adanya sinergi baik antara perajin, dekranasda dan pemerintah daerah,” tukasnya. Utje mengingatkan, Kuningan dianugerahi sumber potensi alam beragam dan berlimpah. Ada sumber daya hutan, air, tanah yang subur, keindahan bentang alam dan kawasan Gunung Ciremai. Semua itu, potensi besar bagi pembangunan daerah. Kuningan juga diaugerahi kawasan potensial untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Baik wisata alam, wisata sejarah, wisata pendidikan, wisata pedesaan, hutan wisata dan wisata pertanian. “Kekayaan tersebut menunjukkan, bahwa industri kerajinan cukup menjanjikan untuk dikembangkan,” katanya. Ketua Panitia Trisman Supriatna MPd menjelaskan, dekranasda merupakan wadah yang memayungi para perajin daerah. Tujuannya untuk mengembangkan kreatvitas kerajinan, baik cenderamata maupun makanan dan minuman olahan  khas Kuningan agar bisa dikenal di tingkat regional, nasional bahkan internasional. “Dari dekranasda, antar perajin juga bisa saling mengenal. Sehingga diharapkan mereka bisa lebih kompetitif secara kualitas maupun kuantitas,” tandas kabag Ekonomi Setda ini. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait