Radarcirebon.com - Akibat Perang Rusia - Ukraina tekanan ekonomi semakin tinggi dan harga komoditas menjadi meningkat tajam. Hal ini ikut diwanti-wanti Bank Indonesia akan berdampak pada perekonomian nasional.
Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira. Dia menilai imbas krisis perekonomian global yang sudah dirasakan sejumlah negara akan berpengaruh ke negara berkembang, termasuk Indonesia.
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu, 13 April,\" \"Memang tekanan ekonomi semakin besar. Bahkan diperkirakan terjadi resesi ekonomi di AS pada 2023 yang juga berdampak ke negara berkembang,\" ujar Bhima.
Secara struktur ekonomi, Bhima melihat Indonesia cenderung mengandalkan konsumsi. Akan tetapi berdasarkan pengamatannya selama beberapa bulan ke belakang, justru indikator ini menjadi suatu sebab yang akan memperparah keadaan.
BACA JUGA:
- Ridwan Kamil: Tol Cisumdawu Sudah Dapat Digunakan Pemudik
- Ledakan Petasan di Anus Kucing, Dua Pria Biadab Ini Tertawa, Kini Berurusan dengan Polisi
\"Masalah ikut diperparah dengan lemahnya tingkat konsumsi rumah tangga, dan kinerja belanja pemerintah yang kurang fokus,\" katanya.
Selain konsumsi, Bhima juga menyebutkan indikator lainnya berupa peningkatan harga komoditas Indonesia. Namun sayangnya, faktor penunjang pertumbuhan ekonomi nasional ini hanya sementara sifatnya.
\"Secara fundamental sebenarnya kita hanya diuntungkan dengan booming komoditas, itu pun bisa sangat temporer,\" imbuhnya menegaskan.
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
BACA JUGA:
- Persis Solo Putuskan Kontrak Sponsor Dengan Wilmar
- Anus Kucing Dimasukan Petasan Lalu Diledakan dan Divideokan hingga Viral, Ini Alasan Pelaku