Striker PSG Saling Kejar

Senin 11-11-2013,11:09 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PARIS - Lini depan Paris Saint Germain (PSG) menjelma menjadi monster yang mengerikan di Ligue 1. Musim lalu, bersama bomber Zlatan Ibrahimovic saja mereka sudah mendominasi liga domestik. Musim ini, tambahan Edinson Cavani yang direkrut dari Napoli membuat lini depan mereka rakus gol. Tim asuhan legenda timnas Prancis Laurent Blanc itu, menjadi tim paling produktif di liga. Mereka menciptakan 27 gol dari 13 pekan atau rata-rata dua gol per laga. Tak ada klub Prancis yang bisa menyamainya. Ibra dan Cavani juga saling susul menyusul perolehan gol. Cavani menjadi top scorer klub dengan koleksi sembilan gol di liga. Sebelum pekan ke-13 digelar kemarin (10/11) dini hari WIB, Ibra hanya mengemas lima gol. Situasi itu tampaknya membuat Ibra gemes untuk mengejar bomber Uruguay tersebut. Saat meladeni tim medioker Nice di Parc des Princes, tukang gedor Swedia itu menciptakan hat-trick pada menit ke-39, 57 (penalti), dan 76. Bek Nice Nemanja Pejcinovic sempat memberi harapan dengan gol balasan di menit ke-70 tapi tak menolong. Kini, Cavani hanya leading tipis satu gol dari Ibra. Namun, dominasi Cavani itu hanya di level liga. Catatan statistik menunjukkan, Ibra justru lebih produktif dan agresif. Dari keseluruhan laga, Ibra adalah kolektor 14 gol sedangkan Cavani hanya sebelas gol. Padahal, mereka sama-sama diturunkan di 15 laga. \"Kami sangat beruntung dianugerahi sejumlah pemain yang meraih banyak gol,\" kata Blanc seperti dirilis AP. \"Kamu bisa saja menguasai pertandingan dengan penguasaan bola. Tapi semuanya menjadi tidak efisien jika kamu tidak menciptakan gol. Semuanya jadi sia-sia di depan gawang,\" imbuhnya. Hasil itu memperpanjang catatan 100 persen yang dimiliki PSG. Tim elit Prancis itu masih tidak terkalahkan hingga laga ke-13. Sedangkan Nice, kekalahan tiga kali berturut-turut membuat mereka anjlok ke posisi 12. \"Kami sangat frustasi dengan laga ini. Kami seharusnya bisa lebih fokus. PSG mengambil keuntungan dari setiap kelemahan kami. Inilah yang membedakan tim besar dan tim kecil,\" keluh gelandang Nice, Didier Digard. (aga/ruk)

Tags :
Kategori :

Terkait