Aktivis HAM Kritik La Roja

Jumat 15-11-2013,11:29 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MADRID -  Timnas sepak bola Spanyol mendapat kritikan keras di tengah persiapan menuju Piala Dunia 2014 Brasil. Kritikan muncul setelah La Roja -julukan Timnas Spanyol- menyetujui permintaan pertandingan persahabatan melawan Guinea Equatorial, Sabtu besok (16/11). Sejumlah aktivis Hak Asasi Manusia menilai bahwa pertandingan friendly games antara Spanyol, negara peringkat satu dunia FIFA melawan Guinea yang saat ini nangkring di nomor buncit 119 dunia itu tidak mencerminkan semangat sportivitas. Melainkan lebih mengarah kepada proyek pencitraan untuk mendukung sang penguasa negeri lawan yang terkenal diktator dan korup. \"Saya menantang Vicente del Bosque (pelatih Timnas Spanyol) atau salah satu pemain keluar dari acara protokeler, naik taksi dan keluar menyaksikan apa yang sebenarnya telah terjadi dengan masyarakat di Malabo,\" ucap Tutu Alicante, direktur eksekutif EG Justice, kelompok Hak Asasi Manusia, kepada media setempat. Menurut sang aktivis yang terkenal vokal itu, Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo yang terkenal korup dan arogan telah menghabiskan dana besar untuk menyelenggarakan pertandingan tersebut. Tentu, itu sangat kontradiktif dengan realita ekonomi masyarakat Guinea yang saat ini berada di bawah garis kemiskinan. Alicante menuding bahwa RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) juga ikut mengambil bagian untuk mendukung sebuah rezim yang sangat kontroversial di benua Afrika itu. Kedua negara memiliki sejarah hubungan kebudayaan yang cukup panjang. Itu tidak lain karena Guinea termasuk negara bekas jajahan Spanyol dan baru merdeka 12 Oktober 1968 silam. \"Karena menyetujui permintaan rezim saat ini, sama saja dengan memberikan legitimasi kepada semua perbuatan yang mereka lakukan terhadap rakyat Guinea. Padahal, mereka (Timnas Spanyol) sadar bahwa pertandingan ini hanya untuk menutupi citra mereka  yang buruk itu,\" tegasnya. Memang, untuk menyukseskan pertandingan persahabatan antara negara kaya melawan negara termiskin di dunia itu, Obiang memberikan fasilitas ekstra wah. Ya, dana yang dihabiskan berkisar Rp830 miliar hanya untuk menjamu Iker Casillas dan kawan-kawan. Sebuah angka yang tentunya tidak adil dengan realita masyarakat Guinea yang masih menderita. (dik/ruk)

Tags :
Kategori :

Terkait