Keropos, Jl Pekiringan Amblas

Sabtu 16-11-2013,10:46 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

PEKALIPAN– Lubangan besar dengan diameter sekitar 60 cm di Jl Pekiringan mengalami penurunan hingga 15 cm. Penurunan tersebut akibat saluran air limbah di bawahnya yang telah berusia ratusan tahun. Meskipun bagian atasnya telah dikuatkan dengan penambahan aspal hingga dua kali, namun tetap saja jalan tersebut jeblos. Jika melintas, pengendara diminta berhati-hati. Sebab, tepat di depan Toko Lima Jalan, lubang jeblos tersebut sangat terlihat. Kepala Bina Marga DPUPESDM Imas Maskanah ST SSos MM menjelaskan, saat musim hujan seperti ini potensi banjir dapat berawal dari jalan tersebut. Selain itu, genangan air yang ada di sekitar jalan jeblos tersebut seperti pusaran air bah yang akan menerka pengendara. “Kami sudah melakukan rapat koordinasi. Sementara, areal itu akan ditutup dulu dan akan diperbaiki,” ujarnya kepada Radar, Jumat (15/11). Menurutnya, hal itu akibat faktor usia dari bangunan atau pipa aliran air limbah yang ada di bawahnya. Betapa tidak, pipa tersebut sudah ada sejak zaman Belanda dan belum pernah diganti. Karena itu, lanjut Imas, bersama PDAM Kota Cirebon, kepolisian dan dishubinkom, DPUPESDM melakukan langkah pencegahan dan mencari solusi terbaik. Hasilnya, PDAM akan memperbaiki pipa jaringan air limbah yang rusak tersebut. “Jalan itu dari atas kelihatan hanya cekungan dalam. Di bawahnya sudah keropos dan membentuk lubang besar,” terangnya. Bidang Bina Marga DPUPESDM pernah memperbaiki jalan itu dua kali. Namun, tetap saja tidak mampu menahan beban berat yang melintas setiap hari di Jl Pekiringan tersebut. Meskipun Jl Pekiringan berada di bawah tanggung jawab dan pengelolaan Bina Marga DPUPESDM, tetapi, kata Imas, persoalan datang bukan dari kualitas jalan atau kerusakan jalan. Melainkan, saluran limbah yang dibawah jalan Pekiringan alami kerusakan parah dan harus diganti. “Kalau jalan, kami tanggung jawab,” tukasnya. Berdasarkan hasil rapat, ujar Imas, jika penurunan jalan maksimal 10 cm, hal itu masih dianggap wajar dan tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, lebih dari angka maksimal penurunan jalan itu, maka harus ada langkah antisipasi dan waspada terhadap keselamatan pengendara. Terlebih, Jl Pekiringan menjadi salah satu jalur terpadat dengan kendaraan berat yang melintas setiap harinya. Selain itu, saluran di Jl Pekiringan banyak yang masih peninggalan Belanda. Direktur Teknik PDAM Kota Cirebon, Hendra Yogiyasa ST MM menjelaskan, PDAM telah melakukan tinjauan lapangan dan melakukan perkiraan sementara. Jalan itu mengalami retakan saluran air limbah bekas zaman Belanda dulu. Sehingga, terjadi penurunan tanah atau badan jalan. Selama dua atau tiga hari ke depan, PDAM memastikan sudah ada upaya perbaikan. “Kami sudah koordinasi dan melakukan identifikasi bersama Bina Marga DPUPESDM. Kami juga koordinasi dengan dishubinkom dan kepolisian,” terangnya kepada Radar, kemarin. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait