Calo CPNS Kembali Beraksi

Selasa 30-11-2010,06:37 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Lima Sukwan Ngaku Diminta Mentransfer Uang KUNINGAN - Kasus pencatutan nama pejabat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menjelang testing penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), berkelanjutan. Dalam sehari, sedikitnya lima warga Kota Kuda melaporkan kejadian tersebut. Seperti yang terlihat Senin (29/11), beberapa warga yang berprofesi sebagai guru sukwan mendatangi BKD. Rupanya, kelima pelapor tersebut menerima telpon dari nomor ponsel yang sama yakni 085215359717. Ia mengaku bernama Drs Dudy Budiana MM yang kini menjabat Sekretaris BKD. ”Dia mengaku Pak Dudy, Sekretaris BKD. Katanya kalau tidak percaya hubungi Pak Nurahim sebagai Kepala BKD dengan memberikan nomor ponsel yang berbeda yakni 085216722663,” tutur salah seorang pelapor, Uha yang kebetulan guru sukwan di SDN 2 Ragawacana, Kecamatan Kramatmulya saat mendatangi kantor BKD. Saking gembiranya, Uha langsung menelpon nomor yang diberikan si penelpon. Dan ternyata pria yang dihubungi itu benar mengaku sebagai Kepala BKD, Drs Nurahim MSi. Uha mengaku jika oknum yang mengaku pejabat itu menjelaskan bajwa dirinya yang kini masuk data pegawai honorer kategori dua langsung diangkat sebagai CPNS. SK pengangkatannya dapat diambil di kantor BKD. ”Lalu orang yang mengaku Pak Dudy itu menelpon lagi, katanya saya yang telah diangkat secara otomatis harus segera melengkapi berkas-berkas seperti foto, ijazah, KTP dan lain-lain. Berkas tersebut harus segera dilayangkan ke kantor BKD setelah menstransfer uang ke nomor rekening BRI 0674-01-002684-50-0 atas nama Dani Kurniawan. Kata dia, nanti fotocopi bukti transfernya berikan langsung ke Pak Nurahim,” sebutnya. Awalnya, lanjut Uha, dia diminta uang senilai Rp2.979.000. Karena saat ditelpon pukul 11.00 dirinya tidak langsung mengangkatnya, maka nominal uang ditambahkan menjadi Rp7 juta. Waktu itu Uha sudah menyatakan siap untuk mentransfer uang. ”Terus terang waktu itu saya senang sekali. Sebab saya ini tidak bisa mengikuti testing CPNS mengingat lulusan SMA. Saya langsung bergegas untuk mentransfer uang, tapi ketika ngobrol dengan teman, dia menyarankan untuk mendatangi kantor BKD,” ungkapnya. Kasus yang sama menimpa Wiwik yang juga guru SDN 2 Ragawacana, serta sejumlah guru lainnya di SMPN 3 Ciawigebang dan SMPN 3 Kuningan. Mereka langsung melaporkan kejadian itu ke BKD. Di sana mereka diberikan penjelasan bahwa itu merupakan tindakan penipuan dan pencatutan nama.  Sekretaris BKD, Drs Dudy Budiana MM dan Kabid Pengembangan Karir, Drs Ade Priatna meminta mereka untuk mengabaikan si penelpon. ”Itu semua tidak benar. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kuningan agar tidak mudah tertipu. Bukan hanya bagi para tenaga sukwan, tapi para pelamar yang hendak mengikuti testing pun kami minta waspada,” pintanya kepada para pelapor tersebut. Menurutnya, jika memang ada yang akan mendapatkan SK pengangkatan, maka akan dilayangkan surat resmi. Rekruitmen yang dilaksanakan pun dilakukan sejujur dan setransfaran mungkin. Bahkan, siapapun boleh menyaksikan proses pemeriksaan Lembar Jawaban Kerja (LJK) nanti. ”Sekali lagi kami ingatkan jangan mudah tertipu. Kalau ada oknum ataupun calo yang menjanjikan dapat meloloskan dengan menarif sejumlah uang, laporkan saja ke BKD atau ke pihak kepolisian. Soal kejadian ini pun kami langsung melaporkannya ke aparat kepolisian,” ujarnya. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait