PATROL - Dalam kurun waktu 29 tahun, yakni sejak tahun 1984 hingga 2013, lahan produktif seluas 228 hektar di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol habis terkikis abrasi. Gelombang pasang laut itu hingga kini terus mengikis daratan desa di ujung utara kecamatan tersebut. Itu dikarenakan pada pantai Desa Mekarsari tidak ada tanggul penahan gelombang (break water). Menurut Kepala Desa (Kuwu) Mekarsari, Sukanda, saat ini lahan produktif di dekat pantainya tersisa 22 hektare. Selain lahan miik warga, juga terdapat lahan aset milik desanya dan Desa Sumuradem Timur, Kecamatan Sukra. “Semuanya lahan persawahan. Sekarang lahan aset desa kami, yakni titisara hanya sisa 1.750 meterpersegi atau kurang dari seperempat hektarnya. Pada tahun 2008, saat saya mulai menjabat kuwu, tanah titisara tersebut masih ada 3 hektare,” ujarnya, kepada Radar, Selasa (26/11). Setiap tahunnya, lanjut Sukanda, tanah daratan tergerus abrasi sedikitnya 30 meter dari bibir pantai. “Sementara panjang pantai lebih dari satu kilometer. Kini terus merembet atau menggerus daratan. Tentunya, daratan yang masih tersisa dalam beberapa tahun lagi akan habis,” terangnya. Sukanda berharap kepada pemerintah untuk membantu melakukan penanggulangan abrasi di desanya. Dari upaya yang dilakukan, yakni pantai desanya itu harus dibuatkan break water. “Masyarakat, khususnya petani sangat mengharapkan adanya break water, agar lahan mereka tidak tergerus abrasi. Ini persoalan serius dan kami berharap ada perhatian dari pemerintah,” ungkap Sukanda. (kom)
228 Ha Lahan Habis Tergerus Abrasi
Rabu 27-11-2013,09:36 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :