Menurut sebuah studi yang di pimpin Michael Perlis, diketahui bahwa dari partisipan yang mampu sembuh dari kebiasaan itu, tidak peduli seberapa akut kondisinya, menunjukan kesamaan ciri.
BACA JUGA:Sudah Masuk Indonesia, Inilah Cara Penularan Cacar Monyet
Dilansir Medical News Today, mereka yang justru menghabiskan sedikit waktu untuk tidur, adalah mereka yang mampu pulih dari kondisi ini.
Contohnya adalah, mereka yang tertidur sejak pukul 11 malam dan bermaksud untuk bangun pada pukul 7 pagi.
Namun, justru bangun lebih dini, tapi memutuskan tidak menggunakan sisa waktu tidur itu untuk kembali terlelap.
BACA JUGA:Hasil Qualifikasi MotoGP Austria, Enea Bastianini Paling Cepat
Dengan langsung memulai aktifitas, menurut studi itu, akan membantu penderita insomnia, tidur lebih baik dan mengatasi masalah tidurnya.
Dan juga sebaliknya, pada mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, untuk mengatasi masalah tidurnya, justru hanya akan memperburuk kondisinya. (fin)