SUMBERJAYA – Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (GM3) di Kabupaten Majalengka terus dilakukan beberapa desa. Seperti halnya di Musala Manshurin, Desa Cidenok, Kecamatan Sumberjaya, puluhan anak terlihat antusias mengikuti kegiatan magrib mengaji di desa tersebut. “Setelah salat magrib berjamaah, puluhan anak yang kebanyakan siswa tingkat SD ini langsung mengaji secara bergantian yang diajarkan oleh imam musala di sini,” kata kepala RA Manshurin, Nano, kemarin (29/11). Menurutnya, selain aktivitas tadarus (magrib mengaji) pada menjelang magrib, RA tersebut menjadi sarana belajar anak-anak di desa itu pada siang harinya. Tidak hanya tadarus, ustad dan ustadzah juga menyampaikan sejarah-sejarah islam. Cara tersebut selain memberikan wawasan juga menjadi alternatif anak-anak agar tidak bosan. “Hasilnya alhamdulillah musala ini selalu dibanjiri anak-anak di Desa Cidenok ini. Kami berharap kegiatan ini terus dilakukan di beberapa musala maupun masjid desa lain di Majalengka seiring dengan zaman modern saat ini,” harapnya. Seperti diketahui, imbauan gerakan masyarakat magrib mengaji terus disampaikan oleh wakil bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd di setiap beberapa acara di Majalengka. Karna terus mengimbau kepada para kades dan camat di Kabupaten Majalengka untuk lebih mengoptimalkan gerakan magrib mengaji. Hal itu mengingat semakin pesatnya pembangunan di kota angin yang mengganggu kegiatan keagamaan di beberapa daerah. Karena itu, melalui kegiatan gerakan masyarakat magrib mengaji dinilai mampu mempertahankan nilai-nilai keagamaan khususnya pada kaum muda. Meski kegiatan tersebut hanya dilaksanakan selama satu jam saja, dinilai mampu memaksimalkan keimanan para generasi muda dalam banyaknya pembangunan. (ono)
Kenalkan Sejarah Islam Melalui GM3
Sabtu 30-11-2013,10:28 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :