Radarcirebon.com, JAKARTA – Ruas tol milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk, akan dilakukan uji coba penerapan transaksi nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) pada akhir tahun ini.
Jasa Marga bersama stakeholder terkait saat ini tengah melakukan pematangan terhadap rencana tersebut.
Termasuk pembahasan dengan pihak ketiga yang akan mengelola sistem transaksi tersebut nantinya.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, dalam Public Expose Live 2022, Rabu 14 September 2022.
BACA JUGA:Kembali Cek Rekening, BSU Rp600Ribu Tahap Dua Cair Mulai Awal Pekan Depan
Reza memastikan bahwa untuk penerapan tersebut, badan usaha jalan tol (BUJT) tidak akan dikenakan biaya investasi.
Namun demikian, BUJT akan dikenakan biaya layanan jasa kepada pihak Road Tax dalam implementasi tersebut yang hingga saat ini besarannya masih terus dibahas.
"Sampai tahap implementasi MLFF masih terus dilakukan pembahasan dan juga diskusi lebih lanjut dengan pihak terkait.”
BACA JUGA:Wagub Jabar Tinjau dan Serahkan Bantuan kepada Warga Terdampak Bencana Longsor di Ciamis
“Karena ada 2 isu yang mungkin difinalkan pertama terkait isu adanya potential lost, kedua law enforcement ini diperlukan pembahasan dengan pihak terkait," ujar Reza.
Sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan uji coba transaksi jalan tol tanpa kartu atau multi lane free flow (MLFF) akan diterapkan di 5 ruas jalan tol.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan menyiapkan 1 lajur tanpa pintu gerbang atau gentry tol di Jalan Tol JORR S, Jalan Tol Jagorawi.
BACA JUGA:Hasil Laga Indonesia vs Timor Leste: Timnas Menang Telak, Hokky Caraka Cetak Sejarah
“Uji coba mulai di JORR S, di Jagorawi, nanti mendorong di Samarinda-Balikpapan di beberapa ruas lagi, tahap pertama di mungkin 5-6 ruas, semua begitu gentry-nya di pasang dibangun langsung kita ujicobakan,” kata Danang.
Danang mengatakan, setiap ruas jalan tol yang akan mulai uji coba MLFF akan terdapat 1 gentry, sehingga masih terdapat gerbang yang masih menerima transaksi dengan kartu.
Sementara itu, Danang juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan meluncurkan aplikasi Cantas pada Desember 2022 agar bisa diuji coba oleh masyarakat.
BACA JUGA:Ulama Asal Magelang Minta Eko Kuntadhi Minta Maaf
Nantinya, aplikasi tersebut dapat menerima segala bentuk pembayaran mulai dari dompet digital, kartu kredit, dan juga dapat tersambung langsung ke rekening bank pengguna.
“Kita sudah diminta oleh BI bahwa e-wallet nya tidak boleh eksklusif jadi semua source of fund itu semua harus bisa digunakan,” jelasnya.
Sementara itu terkait potential lost, Danang memastikan bahwa sistem yang dibangun akan cukup andal untuk menjamin bahwa BUJT tidak akan mengalami kerugian.
BACA JUGA:Kembali Cek Rekening, BSU Rp600Ribu Tahap Dua Cair Mulai Awal Pekan Depan
"Sistem yang bangun kan BUP-nya, itu harus menjamin namanya collectibility 100 persen ke BUJT. Nah itu yang nanti kita kejar ke BUJT nya, sejauh mana sistem jaminan mereka untuk memenuhi.”
“Karena kan BUJT itu prinsipnya begitu ada yang lewat langsung dibayar 100 persen. Kalau ada yang kurang-kurang, resiko itu diambil oleh BUP (Badan Usaha Pelaksana)-nya," ungkap Danang. (jun)